Advertisement

AI di Indonesia Diprediksi Bakal Berkembang dalam Lima Tahun

Lukman Nur Hakim
Kamis, 24 Oktober 2024 - 10:27 WIB
Maya Herawati
AI di Indonesia Diprediksi Bakal Berkembang dalam Lima Tahun Ilustrasi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diiringi maraknya jaringan 5G bakal makin berkembang dalam lima tahun mendatang atau hingga 2029. Hal ini diutarkaan Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (Wantrii) yang menyebut pertumbuhannya bakal mencapai

Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (Wantrii) meramal jaringan 5G dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bakal berkembang 5 tahun mendatang atau hingga 2029, dengan pertumbuhan mencapai double digit.

Advertisement

Ketua Umum Wantri Fadli Hamsanini melihat AI dan jaringan 5G di Indonesia makin berkembang. Dirinya menyebut, saat ini sektor industri di Indonesia sudah mulai mengadopsi model AI untuk membantu pekerjaaan perusahaan.

Tak hanya itu, Fadil melihat perkembangan AI di dunia juga makin besar. Dirinya mencatat hampir 7 miliar orang menggunakan AI di seluruh belahan dunia, dengan jumlah yang terus bertambah.

“Artinya, saya melihat atas nama praktisi, Indonesia dalam 5 tahun ke depan, itu akan double digit growth, untuk adopsi AI di semua sektor industri,” kata Fadil dalam acara Konferensi Pers Hackathon 2024 di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Fadil menuturkan, ramalan dirinya bukan tanpa alasan. Dirinya melihat berkembangnya pusat data center di Indonesia membuatnya optimis kenaikan adopsi AI akan terjadi.

BACA JUGA: BPK Temukan Adanya Indikasi Pajak Rp5,82 Triliun Belum Masuk Kas Negara

Namun, perkembangan AI ini perlu dukungan dari jaringan 5G yang kuat. Sebab, untuk membuat AI bekerja lebih baik diperlukan jaringan yang kuat dan stabil.

Maka dari itu, Fadil meyakini dengan adanya perkembangan AI yang pesat bakal selaras dengan perkembangan jaringan 5G di Tanah Air.

“Jadi itu pandangan saya yang sangat yakin dan positif, melihat bahwa 5G dan AI akan banyak berkembang di Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, PT IBM Indonesia mengeklaim mencatatkan pertumbuhan pelanggan kecerdasan buatan generatif (generatif AI) hingga berkali-kali lipat pada September 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

President Director PT IBM Indonesia Roy Kosasih mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh kebutuhan AI yang tinggi di setiap perusahaan. Hampir seluruh korporasi telah memutuskan untuk menggunakan kecerdasan buatan. Pasalnya, jika korporasi tidak menggunakan generatif AI maka akan tertinggal dari kompetitornya.

Para pekerja di sebuah perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan akan mendorong perusahaan tersebut berkembang lebih cepat.

Dalam sebuah survei Bisnis Value yang diluncurkan oleh IBM, disebutkan bahwa hampir 40% perusahaan di Indonesia dan global sudah memutuskan untuk menggunakan kecerdasan buatan.

Roy mengatakan bahwasanya sektor yang paling berminat menggunakan solusi AI IBM adalah perbankan, asuransi dan layanan finansial lainnya.

"Kemudian dari manufaktur dan industri jasa juga. Semuanya sudah menunjukkan minat. Namun secara global penggunaan generatif AI tidak tertutup pada tiga industri tadi, tapi juga ada di ritel, transportasi dan logistik," kata Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Telan Biaya Rp21,8 Miliar, Perbaikan 6 Ruas Jalan di Sleman Dipastikan Selesai Tepat Waktu

Sleman
| Kamis, 24 Oktober 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement