Advertisement
Pakar Sebut Inflasi DIY Oktober 2024 Menandakan Kenaikan Daya Beli Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Oktober 2024 DIY mengalami inflasi 0,09% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo mengatakan meski inflasinya masih tipis ini menandakan ada sedikit kenaikan daya beli di masyarakat.
Dia menjelaskan ada kenaikan permintaan terhadap barang-barang secara luas. Kondisi ini dia sebut masih akan berlangsung sampai akhir tahun, khususnya di Desember 2024 karena ada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Advertisement
"Dapat diartikan adanya kenaikan daya beli masyarakat," ucap Sri, Minggu (3/11/2024).
Ia menyebut ini menandakan gerak ekonomi sudah mulai positif, karena bisa diartikan inflasi terjadi karena ada kenaikan harga barang. Di bulan kemarin khususnya di komoditas pangan, seperti ayam potong dan lainnya. "Aktivitas permintaan barang sudah mulai meningkat," lanjutnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim menyampaikan secara bulanan penyumbang utama inflasi DIY adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,10%. Berdasarkan komoditasnya disumbang oleh komoditas kopi bubuk dengan andil 0,04% mtm. Sejalan dengan meningkatnya harga kopi dunia akibat dinamika cuaca yang mempengaruhi produktivitas kopi di negara sentra produksi.
BACA JUGA: Selama Oktober 2024, BI Sebut Inflasi di DIY Terkendali
Kemudian daging ayam ras menyumbang inflasi dengan andil 0,04% mtm sejalan dengan harga pakan yang mengalami peningkatan, serta permintaan konsumen yang relatif meningkat. Komoditas penyumbang inflasi lainnya yaitu buncis dengan andil 0,03% mtm dan bawang merah dengan andil 0,02% mtm. Seiring dengan stok yang mulai menurun pasca musim panen yang telah berlalu.
Selain itu, emas perhiasan juga menjadi komoditas penyumbang inflasi dengan andil 0,04% mtm. Seiring dengan adanya kenaikan harga emas global sebagai dampak berlanjutnya ketidakpastian dan ketegangan geopolitik global.
"Inflasi lebih tinggi tertahan oleh menurunnya harga komoditas kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,06% mtm," kata Ibrahim.
Lebih lanjut dia mengatakan BI memperkirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya. Kondisi tersebut didukung oleh upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam kerangka 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana dari Bank Himbara Cair
Advertisement
Advertisement