Advertisement

Promo November

Pakar Sebut Inflasi DIY Oktober 2024 Menandakan Kenaikan Daya Beli Masyarakat

Anisatul Umah
Minggu, 03 November 2024 - 11:37 WIB
Ujang Hasanudin
Pakar Sebut Inflasi DIY Oktober 2024 Menandakan Kenaikan Daya Beli Masyarakat Pertumbuhan ekonomi ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Oktober 2024 DIY mengalami inflasi 0,09% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo mengatakan meski inflasinya masih tipis ini menandakan ada sedikit kenaikan daya beli di masyarakat.

Dia menjelaskan ada kenaikan permintaan terhadap barang-barang secara luas. Kondisi ini dia sebut masih akan berlangsung sampai akhir tahun, khususnya di Desember 2024 karena ada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Advertisement

"Dapat diartikan adanya kenaikan daya beli masyarakat," ucap Sri, Minggu (3/11/2024).

Ia menyebut ini menandakan gerak ekonomi sudah mulai positif, karena bisa diartikan inflasi terjadi karena ada kenaikan harga barang. Di bulan kemarin khususnya di komoditas pangan, seperti ayam potong dan lainnya. "Aktivitas permintaan barang sudah mulai meningkat," lanjutnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim menyampaikan secara bulanan penyumbang utama inflasi DIY adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,10%. Berdasarkan komoditasnya disumbang oleh komoditas kopi bubuk dengan andil 0,04% mtm. Sejalan dengan meningkatnya harga kopi dunia akibat dinamika cuaca yang mempengaruhi produktivitas kopi di negara sentra produksi.

BACA JUGA: Selama Oktober 2024, BI Sebut Inflasi di DIY Terkendali

Kemudian daging ayam ras menyumbang inflasi dengan andil 0,04% mtm sejalan dengan harga pakan yang mengalami peningkatan, serta permintaan konsumen yang relatif meningkat. Komoditas penyumbang inflasi lainnya yaitu buncis dengan andil 0,03% mtm dan bawang merah dengan andil 0,02% mtm. Seiring dengan stok yang mulai menurun pasca musim panen yang telah berlalu.

Selain itu, emas perhiasan juga menjadi komoditas penyumbang inflasi dengan andil 0,04% mtm. Seiring dengan adanya kenaikan harga emas global sebagai dampak berlanjutnya ketidakpastian dan ketegangan geopolitik global.

"Inflasi lebih tinggi tertahan oleh menurunnya harga komoditas kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,06% mtm," kata Ibrahim.

Lebih lanjut dia mengatakan BI memperkirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya. Kondisi tersebut didukung oleh upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam kerangka 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Raih Bhumandala Kanaka, Pemkab Bantul Berkomitmen Wujudkan Tata Kelola Data Lebih Baik

Bantul
| Selasa, 05 November 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat

Wisata
| Rabu, 30 Oktober 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement