Advertisement

Promo Desember

Biodesel B40 Diterapkan Januari 2025, Implementasi ke Industri Dilakukan Bertahap

Iim Fathimah Timorria
Rabu, 18 Desember 2024 - 15:07 WIB
Maya Herawati
Biodesel B40 Diterapkan Januari 2025, Implementasi ke Industri Dilakukan Bertahap Petugas memperlihatkan contoh bahan bakar biodiesel saat rilis Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel di Jakarta, Kamis (13/6). / JIBI/Bisnis Indonesia - Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Implementasi bauran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 akan dimulai pada Januari 2025. Pelaku industri menyebut akan mengikutinya secara bertahap seusai dengan kesiapan produsen.

Pelaku industri mengemukakan terdapat kendala biaya dan teknis untuk mengimplementasikan B40 secara penuh pada awal tahun depan.

Advertisement

Pertamina sebagai pemasok bahan bakar minyak (BBM) terbesar menyebutkan mereka perlu memodifikasi sejumlah terminal minyak untuk proses pencampuran dan penyimpanan B40.

“Modifikasi akan diselesaikan selama masa transisi setelah pemerintah menetapkan mandatnya,” kata Juru Bicara Pertamian Fadjar Djoko Santoso, dikutip Rabu (18/12/2024).

Fadjar tidak memperinci lebih lanjut mengenai modifikasi ini, tetapi Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Ernest Gunawan mengatakan para peritel bahan bakar minyak telah meminta pemerintah untuk menerapkan dua bulan masa transisi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi mengatakan bahwa target kuota B40 pada 2025 adalah sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL).

Dia mengemukakan produksi B40 sudah dapat dilakukan karena sudah ada pabrik yang memiliki kapasitas untuk memproduksi sesuai kriteria teknis B40.

“Spek untuk B40 ini nanti di-deliver per 1 Januari sekarang sudah mulai produksi. Nah lalu targetnya 15,616 juta KL 15,62 [juta KL] lah 2025,” kata Eniya di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

BACA JUGA: BMKG Minta Warga DIY Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun

Eniya juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) terkait kesiapan produksi B40. Menurutnya, pabrik telah meningkatkan kapasitas produksi B40 hingga 81%.

Dia menekankan bahwa peningkatan kapasitas produksi menjadi keniscayaan. Sebab, implementasi B40 merupakan salah satu cara untuk menekan impor BBM.

"Persiapannya yaitu peningkatan kapasitas dari operasional pabrik karena tadinya 70% menjadi 80% lebih. Rata-rata kita dapatkan 81%. Jadi kapasitas pabrik itu pasti naik," jelas Eniya.

Berdasarkan estimasi Aprobi, penerapan B40 akan meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi 13,9 juta ton, dibandingkan dengan perkiraan 11 juta ton yang dibutuhkan tahun ini dengan B35.

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebelumnya mengungkapkan kebutuhan dana untuk penerapan B40 dapat mencapai Rp47 triliun untuk tahun depan. Di sisi lain, proyeksi pendapatan dari pungutan ekspor sawit hanya sekitar Rp21,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Bank BPD DIY Teken Perjanjian Kerja Sama Layanan Perbankan dan Digitalisasi SMA

Bantul
| Rabu, 18 Desember 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement