Biodesel B40 Diterapkan Januari 2025, Implementasi ke Industri Dilakukan Bertahap
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Implementasi bauran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 akan dimulai pada Januari 2025. Pelaku industri menyebut akan mengikutinya secara bertahap seusai dengan kesiapan produsen.
Pelaku industri mengemukakan terdapat kendala biaya dan teknis untuk mengimplementasikan B40 secara penuh pada awal tahun depan.
Advertisement
Pertamina sebagai pemasok bahan bakar minyak (BBM) terbesar menyebutkan mereka perlu memodifikasi sejumlah terminal minyak untuk proses pencampuran dan penyimpanan B40.
“Modifikasi akan diselesaikan selama masa transisi setelah pemerintah menetapkan mandatnya,” kata Juru Bicara Pertamian Fadjar Djoko Santoso, dikutip Rabu (18/12/2024).
Fadjar tidak memperinci lebih lanjut mengenai modifikasi ini, tetapi Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Ernest Gunawan mengatakan para peritel bahan bakar minyak telah meminta pemerintah untuk menerapkan dua bulan masa transisi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi mengatakan bahwa target kuota B40 pada 2025 adalah sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL).
Dia mengemukakan produksi B40 sudah dapat dilakukan karena sudah ada pabrik yang memiliki kapasitas untuk memproduksi sesuai kriteria teknis B40.
“Spek untuk B40 ini nanti di-deliver per 1 Januari sekarang sudah mulai produksi. Nah lalu targetnya 15,616 juta KL 15,62 [juta KL] lah 2025,” kata Eniya di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
BACA JUGA: BMKG Minta Warga DIY Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun
Eniya juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) terkait kesiapan produksi B40. Menurutnya, pabrik telah meningkatkan kapasitas produksi B40 hingga 81%.
Dia menekankan bahwa peningkatan kapasitas produksi menjadi keniscayaan. Sebab, implementasi B40 merupakan salah satu cara untuk menekan impor BBM.
"Persiapannya yaitu peningkatan kapasitas dari operasional pabrik karena tadinya 70% menjadi 80% lebih. Rata-rata kita dapatkan 81%. Jadi kapasitas pabrik itu pasti naik," jelas Eniya.
Berdasarkan estimasi Aprobi, penerapan B40 akan meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi 13,9 juta ton, dibandingkan dengan perkiraan 11 juta ton yang dibutuhkan tahun ini dengan B35.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebelumnya mengungkapkan kebutuhan dana untuk penerapan B40 dapat mencapai Rp47 triliun untuk tahun depan. Di sisi lain, proyeksi pendapatan dari pungutan ekspor sawit hanya sekitar Rp21,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 Desember 2024 Stagnan, Termurah Rp810.000
- Harga Emas Antam Hari Ini 17 Desember Naik Jadi Rp1.520.000 per Gram
- Libur Natal dan Tahun Baru, AirAsia Siapkan 554.000 Kursi
- Harga Emas Antam Hari Ini 12 Desember 2024 Naik Jadi Rp1.573.000 per Gram
- Wow! Kerugian Konsumen Akibat Scam dan Fraud di Indonesia Mencapai Rp2,5 Triliun
Advertisement
Bank BPD DIY Teken Perjanjian Kerja Sama Layanan Perbankan dan Digitalisasi SMA
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Pembangunan Daerah, CSR Bank BPD DIY Terima Penghargaan dari Gubernur DIY
- Pemerintah Beri Fasilitas Penghapusan Piutang Macet UMKM Mulai Januari 2025
- Sepanjang Tahun Ini, OJK DIY Terima 1.854 Pengaduan, Terbanyak soal Bank
- Pembangunan Infrastruktur Bisa Pacu Ekonomi DIY Tahun Depan Lebih Baik dari Nasional
- KAI dan INKA Dimerger Tahun Depan, Begini Penjelasan Menteri BUMN
- Pemerintah Sebut 90% UMKM Bakal Nikmati Intensif Imbas Kenaikan PPN 12%
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 Desember 2024 Stagnan, Termurah Rp810.000
Advertisement
Advertisement