Advertisement
Virus HMPV Belum Timbulkan Kekhawatiran Industri Pariwisata DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini dilaporkan sudah masuk Indonesia belum menimbulkan kekhawatiran di industri pariwisata. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto.
"Sampai saat ini belum ada [kekhawatiran]," ucapnya, Minggu (12/1/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan virus HMPV hingga kini belum menjadi isu negatif di pariwisata. Akan tetapi langkah preventif serta kewaspadaan tetap menjadi bagian dari koordinasi para pemangku kepentingan.
Menurutnya pasti industri pariwisata akan waspada. Dan menjadikan pandemi covid yang sebelumnya pernah terjadi menjadi pembelajaran.
"Memberikan awareness ke kita semua," tuturnya.
Pakar sekaligus Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) bidang Mikrobiologi Klinik, Tri Wibawa menjelaskan virus HMPV bukanlah virus baru. Sudah beredar lama di seluruh dunia, bahkan diyakini setiap orang pernah terinfeksi di masa kecilnya.
Ia menyebut virus ini baru diidentifikasi secara gamblang tahun 2001."Sudah dikonfirmasi oleh otoritas China bahwa HMPV yang menyebar di China saat ini adalah strain lama," jelasnya.
Tri menyampaikan virus ini mirip dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 dalam beberapa hal. Salah satunya adalah infeksi pada saluran pernapasan, yang kemudian menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, nyeri tenggorokan, mengi.
BACA JUGA:Â Mengenal Apa Itu Penyakit HMPV, Berikut Fakta-Fakta dan Gejalanya
Terkadang pada orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dapat menimbulkan infeksi pada saluran napas bawah yang parah. Virus ini juga memiliki penularan yang sama, melalui droplet dan cairan tubuh yang mengkontaminasi dan kontak langsung dengan penderita.
"Dapat menyerang manusia secara berulang," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan secara teoritis virus ini tidak menyebabkan penyakit fatal. Pada kebanyakan orang, sama seperti influenza, penyakit ini dapat sembuh sendiri. Menurutnya penyakit ini tidak berpotensi menyebabkan pandemi, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2.
Berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyerang segala usia, HMPV lebih rentan menyerang anak anak dan orang dengan respon kekebalan tubuh yang melemah.
Ia menegaskan selain pada anak-anak orang dengan penurunan kekebalan tubuh, kondisi tertentu lain yang perlu diwaspadai yakni lansia berusia lebih dari 65 tahun, dan orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem pernapasan.
"Menjadi catatan penting lantaran kemiripannya dengan influenza, membuatnya tak mudah dibedakan dengan influenza biasa."
Masyarakat dianjurkan untuk hidup lebih sehat, makan, minum, dan istirahat yang cukup, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker apabila memiliki gejala infeksi di saluran pernapasan. Dan menghindari kontak erat dengan orang-orang yang diduga terkena infeksi saluran pernapasan, sebab belum ada vaksin untuk virus ini.
"Diharapkan masyarakat sudah memiliki respon imun yang cukup untuk dapat menahan agar tidak sakit parah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Diguyur Hujan Deras, Talud di Mantrijeron Ambrol Robohkan Dapur Rumah Warga
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Usia Pensiun Diubah Jadi 59 Tahun, Pengusaha Mewanti-wanti Hal Ini
- Harga Pangan Hari Ini 12 Januari 2024: Beras, Cabai, hingga Bawang Kompak Turun
- Virus HMPV Belum Timbulkan Kekhawatiran Industri Pariwisata DIY
- BIE Sebut 19 Perusahaan Antre di Pipeline IPO Awal Tahun Ini
- REI DIY Sebut Bisnis Rumah Murah Dekat Kampus Tidak Fair, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement