Advertisement
Keberadaan Homestay Hingga Kos Harian Menggerus Okupansi Hotel di DIY Hingga 20 Persen
Ilustrasi kamar hotel Greenhost. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut keberadaan homestay hingga kos harian menyedot okupansi hotel DIY sepanjang 2024 sekitar 15%-20%. Sementara di periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 24 Desember 2024 - 1 Januari 2025 lebih dalam lagi hingga 30%.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan pengawasan dan pembinaan. Jangan sampai wisatawan yang menginap di sana kecewa karena hal keamanan dan hospitality-nya. Ini bisa merusak, kata Deddy, sebab orang tahunya terkait akomodasi adalah PHRI.
Advertisement
BACA JUGA: PHRI Bantul Khawatirkan Penurunan Okupansi Hotel Impas PPN 12 Persen
Selain itu keberadaan homestay dan kos harian berdampak pada kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sementara hotel anggota PHRI DIY sudah membayar sesuai aturan.
"[tren ini] muncul 2023 dan mulai marak di 2024. Ini bikin anggota kami non bintang teriak, tidak adil," ucapnya, Minggu (12/1/2025).
Ia menjelaskan homestay dan villa lebih diminati karena lokasinya yang berada di pinggir-pinggir desa dan sawah. Meski harganya rata-rata lebih mahal namun diminati karena menjadi tren saat ini.
PHRI DIY berharap agar Pemda DIY lebih tegas dalam menyikapi keberadaan homestay, villa, hingga kos harian. "Rata-rata lebih mahal, lebih diminati juga tidak kena pajak," lanjutnya.
Sebelumnya, Pengamat Pariwisata Universitas Sanata Dharma (USD), Ike Janita Dewi mengatakan berdasarkan survei Dinas Pariwisata (Dinpar) 2024 kepada wisatawan nusantara menunjukkan bahwa Wisnus yang sudah berulang kali berkunjung ke DIY memiliki pengalaman untuk memilih akomodasi dan restoran yang lebih bervariasi.
Mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas akan pilihan akomodasi, bisa hotel, homestay, guest house dan bahkan kos-kosan eksklusif. Mereka membandingkan harga dan kualitas yang didapat. Industri akomodasi sudah terdisrupsi sedemikian rupa.
"Jadi, hotel-hotel harus selalu upgrade kualitas produk dan layanan dan mengembangkan segmen konsumen masing-masing."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Turun, Cek Update Hari Ini
- Maknai Natal 2025, BRI Peduli Salurkan Puluhan Ribu Paket Sembako
- Harga Cabai Rawit Merah Rp69.750, Telur Ayam Rp33.000
- Emas Antam Terjun Bebas, Harga Turun Rp95.000 per Gram
- Serapan Pupuk Bersubsidi di DIY Tembus 90 Persen
- Istana Soroti Lonjakan Harga Telur dan Daging Ayam Jelang 2026
- Mentan Temukan MinyaKita Dijual di Atas HET
Advertisement
Advertisement





