Advertisement
OJK Optimistis Lembaga Keuangan Mikro Tumbuh Positif pada 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi industri lembaga keuangan mikro (LKM) pada tahun ini bisa tumbuh positif. Pada 2024, industri LKM mengalami rentetan kinerja negatif dengan menorehkan laba rugi tahun berjalan.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman mengatakan, OJK telah meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan Mikro 2024-2028 sebagai panduan bagi seluruh stakeholders LKM mengenai arah pengembangan dan penguatan LKM Indonesia dalam 5 tahun ke depan yang diharapkan implementasinya dapat mendorong pertumbuhan LKM.
Advertisement
"Industri LKM pada tahun 2025 diproyeksikan tetap tumbuh positif. OJK telah meluncurkan peta jalan LKM 2024-2028 sebagai upaya untuk terus memperkuat pembiayaan segmen mikro dan perekonomian masyarakat," kata Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip Senin (13/1/2025).
Pada 2024, industri LKM mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Berdasarkan data OJK, LKM konvensional per Agustus 2024 mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp3,52 miliar. Kerugian itu melanjutkan rentetan tren pada periode sebelumnya yang juga mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp3,13 miliar per April 2024, Rp8,46 miliar per Desember 2023, dan rugi tahun berjalan sebesar Rp15,70 miliar per Agustus 2023.
Meski demikian, beberapa indikator kinerja LKM pada periode tersebut masih mencatatkan pertumbuhan positif. Agusman menjabarkan, pada periode Agustus 2024 jumlah aset LKM meningkat sebesar 9,73% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,64 triliun, dengan return on asset (ROA) sebesar 0,13% dan return on equity (ROE) sebesar 0,30%.
"Sementara itu, pinjaman/pembiayaan yang disalurkan LKM meningkat sebesar 2,80% yoy menjadi sebesar Rp1,03 triliun," pungkasnya.
BACA JUGA: Begini Upaya OJK Menekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan di DIY
Adapun, sepanjang 2024, jumlah LKM yang izin usahanya dicabut OJK berjumlah 12 LKM. Per November 2024, jumlah LKM di Indonesia tersisa sebanyak 249 entitas.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi LKM/LKMS se-Indonesia (Aslindo) Burhan menjelaskan, kendala utama yang dihadapi industri LKM saat ini adalah masalah tata kelola dan SDM. Selain itu, banyak LKM yang memiliki aset sangat kecil bahkan di bawah Rp100 juta. Kondisi tersebut yang membuat banyak LKM tidak bisa bertahan.
"Artinya dari sisi kemampuan dan sebagainya dia tidak mampu, akhirnya dengan kondisi LKM seperti itu ya secara otomatis ada yang minta ditutup dan ada yang terpaksa harus ditutup," kata Burhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
- PLN UP3 Yogyakarta Mencatat Ada Penambahan Lima SPKLU Tahun Ini, Berikut Lokasinya
- 10 KA Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025
- Direksi dan Komisaris Pertamina Diubah, Oki Muraza Jadi Wakil Dirut
- Pertamina Catat Laba Bersih Rp49,54 Triliun pada 2024
Advertisement

Libur Sekolah, Pelaku Wisata di Kulonprogo Tak Boleh Nuthuk
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Geopolitik Timur Tengah Memanas, IHSG Ditutup Melemah Sore Ini
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini 17 Juni 2025 Naik, 1 Gram Dibandrol Rp2,024 Juta
- BPR Berguguran, Per Maret 2025 Tercatat Ada 1.345 Bank Perkreditan Rakyat
- Dampak Perjanjian IUAE-CEPA, Ekspor DIY ke Timur Tengah Naik 20%
- 99,18% Penduduk Terdaftar JKN, Pemda DIY Perkuat Komitmen Pertahankan UHC
- Libur Sekolah, Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan Elpiji di DIY Tetap Aman
Advertisement
Advertisement