Advertisement

Begini Upaya OJK Menekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan di DIY

Anisatul Umah
Jum'at, 25 Oktober 2024 - 13:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Begini Upaya OJK Menekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan di DIY Otoritas Jasa Keuangan-OJK - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Eko Yunianto mengatakan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan masyarakat tahun 2023 sebesar 65,43%, sedangkan indeks inklusi keuangannya mencapai 75,02%.

Menurutnya, gap yang cukup jauh antara literasi dan inklusi keuangan memberikan gambaran bahwa masyarakat telah memiliki akses terhadap produk dan/atau layanan keuangan, namun belum memahami hak, kewajiban, manfaat dan resikonya. Menurutnya ini menjadi tugas bersama baik pemerintah daerah, regulator maupun lembaga jasa keuangan.

BACA JUGA: OJK Prediksi Pertumbuhan Kredit Perbankan 2024 Capai 11 Persen

"Agar mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan guna memajukan perekonomian Indonesia," ucapnya dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (25/10/2024).

Menurutnya, OJK telah menginisiasi kolaborasi dan sinergi kegiatan literasi dan inklusi keuangan oleh seluruh Kementerian/Lembaga, LJK, dan stakeholders terkait. Melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN). Sekaligus disinergikan dengan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024.

Eko menjelaskan GENCARKAN merupakan gerakan nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang cerdas keuangan.

"Sehingga dapat mengambil keputusan finansial yang tepat dan terhindar dari berbagai kasus kejahatan finansial," jelasnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan OJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya bagi pelaku UMKM agar dapat meningkatkan daya saing dan mengembangkan usahanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim mengatakan pemerataan penyediaan akses layanan keuangan formal yang berkualitas harus terus didorong. Akses layanan dengan biaya terjangkau bagi seluruh masyarakat.

"Untuk mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucapnya. 

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

JCW Ingatkan Hakim PN Jogja Harus Bersih dari Suap

Jogja
| Jum'at, 25 Oktober 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement