Advertisement
Penasihat Khusus Presiden Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Bisa di Atas 5 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi yang juga ekonom senior Bambang Brodjonegoro memproyeksikan perekonomian nasional tumbuh di atas 5 persen sepanjang tahun lalu berkat penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Perkiraan saya (ekonomi domestik pada) 2024 secara keseluruhan masih di atas 5 persen… faktor pemilu itu penting yang membuat ekonomi 2024 terbantu bisa di atas 5 persen,” ujar Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Ia menuturkan bahwa proyeksi tersebut berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,11 persen pada triwulan I; 5,05 persen pada triwulan II; serta 4,95 persen persen pada triwulan III menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS pun mencatat bahwa ekonomi Indonesia pada semester I 2024 tumbuh 5,08 persen dibandingkan semester I 2023. Sementara pertumbuhan ekonomi pada semester II 2024 serta full year 2024 baru akan diumumkan oleh BPS pada Rabu (5/2).
Bambang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada semester I 2024 didorong oleh penyelenggaraan pemilu legislatif serta presiden dan wakil presiden pada Februari 2024.
Sama seperti semester sebelumnya, ia mengatakan bahwa pertumbuhan perekonomian domestik pada semester II 2024 juga dipengaruhi oleh gelaran pesta demokrasi, yakni pilkada yang pada tahun lalu dilaksanakan serentak di seluruh daerah pada November 2024.
“Kita tertolong di 2024 ini oleh pemilihan dan pemilihannya tidak sekali, tapi dua kali, yakni pemilu legislatif yang di bulan Februari yang berpengaruh langsung terhadap (pertumbuhan ekonomi) first half (semester I 2024). Dan pemilihan yang kedua yaitu pilkada,” ucapnya.
Selain penyelenggaraan pesta demokrasi, Bambang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh perayaan hari-hari besar keagamaan, seperti bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri pada semester I 2024 serta Natal pada semester II 2024.
Ia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu amat bergantung pada kegiatan perekonomian dalam negeri karena kondisi perekonomian dunia yang masih diliputi ketidakpastian serta harga komoditas perdagangan global yang tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.
“Di Indonesia ini, kalau harga komoditas sedang tidak dalam puncaknya, tidak booming, maka ekonomi kita itu akan sangat didorong oleh event, baik yang rutin keagamaan, seperti Lebaran, bulan puasa, dan Natal, ditambah dengan kegiatan yang sifatnya non-rutin yang 5 tahun sekali, yaitu pemilu,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS Mencatat Harga Beras Eceran Makin Mahal, Tembus Rp14.616 per Kilogram
- Pameran Properti REI DIY Rumah Harga Rp500 Juta-Rp750 Juta Paling Laris
- Aptrindo Jateng DIY Minta Pengemudi Truk Diminta Kurangi Kecepatan di Jalan Tol Berlubang
- Ini Daftar 21 Penyakit Tak Ditanggung BPJS Kesehatan, Salah Satunya Pemasangan Behel Gigi
- Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Rp4 Ribu Per Gram
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pengecer yang Berstatus Sub-Pangkalan Masih Bisa Pasarkan LPG 3 Kg Tanpa Syarat Khusus
- Pengecer Boleh Jual LPG Subsidi Lagi, Pertamina Tunggu Aturan Teknis
- Presiden Prabowo Perintahkan Bahlil Tertibkan Harga LPG 3 Kg Secara Parsial
- Ini Dia Nakhoda Baru DPD HIPPI DIY untuk 5 Tahun Ke Depan
- Gas Melon Sempat Langka, Menteri ESDM: 375.000 Pengecer Sudah Jadi Sub Pangkalan
- Pesan dari Sekarang! Tiket Kereta Api Lebaran 2025 Sudah Tersedia
- Ekspor DIY Desember 2024 Melonjak 14,24 Persen, Tertinggi Kedua dalam Tiga Tahun Terakhir
Advertisement
Advertisement