Advertisement

GIPI DIY Sebut Pengetatan Anggaran Berdampak pada Promosi Wisata

Anisatul Umah
Senin, 10 Februari 2025 - 11:07 WIB
Ujang Hasanudin
GIPI DIY Sebut Pengetatan Anggaran Berdampak pada Promosi Wisata Ilustrasi turis asing. - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut pengetatan anggaran berdampak pada promosi pariwisata yang semakin terbatas. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan kondisi ini dilematis, sebab Asia dan Eropa yang menjadi market DIY tidak pernah disentuh promosi.

Menurutnya GIPI DIY telah menyampaikan kepada pemangku kepentingan di industri pariwisata, ada atau tidak dukungan dari pemerintah industri ini tetap harus jalan untuk promosi. Ini menjadi bagian untuk menjaga eksistensi pariwisata DIY.

Advertisement

"Tahun 2025 potong semua gak ada promosi, hanya Matta Fair dan hanya diikuti satu perwakilan dinas dan satu perwakilan industri," ucapnya, Senin (10/2/2025).

Bobby mengatakan promosi yang semakin terbatas tentu berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman). Sebagian market yang mestinya ke Indonesia namun memilih ke Vietnam.

Oleh karena itu, perlu menjadi evaluasi bersama di tingkat kementerian agar Indonesia tidak kehabisan banyak Wisman. Menurutnya sampai saat ini belum ada kebijakan dari pemerintah yang fokus dari sisi inbound, fokusnya masih ke destinasi bersih.

BACA JUGA: Efisiensi Anggaran: Pemda DIY Hanya Tanggung Ongkos untuk Pelantikan Kepala Daerah, Penginapan Ditanggung Sendiri

"Sangat bisa memungkinkan [tahun ini lebih rendah] perlu disadari bersama kondisi perekonomian dunia belum settle," jelasnya.

Tanggapan Ketum Kadin DIY pada Pengetatan Anggaran

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, GKR Mangkubumi angkat bicara menanggapi adanya pengetatan anggaran. Dia mengatakan efisiensi ini tidak hanya berlaku pada pemerintah daerah, namun juga pemerintah pusat.

Menurutnya Kadin DIY juga memahami saat ini kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar pengusaha.

GKR Mangkubumi mengibaratkan seperti sapu lidi kalau hanya satu saja tidak bermanfaat. Sehingga diperlukan sinergi dengan para pengusaha untuk maju bersama apapun bidang usahanya.

"Kolaborasi, sinergi antar pengusaha, kemitraan duduk bersama. Itu memang yang sekarang kita perlukan," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan adanya kesolidan dengan aneka ragam bidang usaha bisa menciptakan suatu inovasi baru. "Ekonomi sedang tidak baik-baik saja, kita kolaborasi dan sinergi," lanjutnya. (Anisatul Umah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Selasa 11 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA

Jogja
| Selasa, 11 Februari 2025, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement