Advertisement
GIPI DIY Sebut Pengetatan Anggaran Berdampak pada Promosi Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut pengetatan anggaran berdampak pada promosi pariwisata yang semakin terbatas. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan kondisi ini dilematis, sebab Asia dan Eropa yang menjadi market DIY tidak pernah disentuh promosi.
Menurutnya GIPI DIY telah menyampaikan kepada pemangku kepentingan di industri pariwisata, ada atau tidak dukungan dari pemerintah industri ini tetap harus jalan untuk promosi. Ini menjadi bagian untuk menjaga eksistensi pariwisata DIY.
Advertisement
"Tahun 2025 potong semua gak ada promosi, hanya Matta Fair dan hanya diikuti satu perwakilan dinas dan satu perwakilan industri," ucapnya, Senin (10/2/2025).
Bobby mengatakan promosi yang semakin terbatas tentu berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman). Sebagian market yang mestinya ke Indonesia namun memilih ke Vietnam.
Oleh karena itu, perlu menjadi evaluasi bersama di tingkat kementerian agar Indonesia tidak kehabisan banyak Wisman. Menurutnya sampai saat ini belum ada kebijakan dari pemerintah yang fokus dari sisi inbound, fokusnya masih ke destinasi bersih.
"Sangat bisa memungkinkan [tahun ini lebih rendah] perlu disadari bersama kondisi perekonomian dunia belum settle," jelasnya.
Tanggapan Ketum Kadin DIY pada Pengetatan Anggaran
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, GKR Mangkubumi angkat bicara menanggapi adanya pengetatan anggaran. Dia mengatakan efisiensi ini tidak hanya berlaku pada pemerintah daerah, namun juga pemerintah pusat.
Menurutnya Kadin DIY juga memahami saat ini kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar pengusaha.
GKR Mangkubumi mengibaratkan seperti sapu lidi kalau hanya satu saja tidak bermanfaat. Sehingga diperlukan sinergi dengan para pengusaha untuk maju bersama apapun bidang usahanya.
"Kolaborasi, sinergi antar pengusaha, kemitraan duduk bersama. Itu memang yang sekarang kita perlukan," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan adanya kesolidan dengan aneka ragam bidang usaha bisa menciptakan suatu inovasi baru. "Ekonomi sedang tidak baik-baik saja, kita kolaborasi dan sinergi," lanjutnya. (Anisatul Umah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Berisi Kritik, Mural Karya Seniman Jogja Dirusak Orang Tak Dikenal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Ada Kelangkaan Beras
- Ini Target Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Menurut BI
- Selama Agustus 2025, Jutaan Orang Gunakan Kereta Api
- Dana Koperasi Desa Merah Putih Rp16 Triliun, Ini Asal Anggarannya
- Kementerian ESDM Targetkan 5.758 Desa Tersambung Listrik 2029
- Pelaku Wisata Hingga Properti Sambut Baik Rencana Kucuran Stimulus Ekonomi
- DPD REI DIY Berharap BI Rate Bisa Diturunkan Lagi
Advertisement
Advertisement