Advertisement
Tingkatkan Belanja Wisatawan, Kadin DIY Dorong Wisata Berbasis Budaya Lokal
![Tingkatkan Belanja Wisatawan, Kadin DIY Dorong Wisata Berbasis Budaya Lokal](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203926/turis-lomba-membatik-ok.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY mendorong pariwisata DIY dikembangkan ke wisata berbasis budaya lokal. Melalui paket-paket wisata dengan pengalaman budaya lokal, belanja dari wisatawan diharapkan bisa meningkat.
Wakil Ketua Umum Kadin DIY, Wawan Harmawan mengatakan ini perlu dikerjakan secara komprehensif. Wisatawan menginap di suatu wilayah dengan suguhan budaya lokal dan juga UMKM yang menghasilkan produk dari daerah tersebut.
Advertisement
Ia mencontohkan misalnya di Kelurahan Keraton bisa disajikan budaya daerah tersebut. Lalu wisatawan diajak ngeteh di kampung Patehan. Disediakan spot foto dengan baju lokal.
"Otomatis pakai itu belanja akan banyak, yang penting sekarang bukan jumlah kunjungan, tapi spending money," tuturnya, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan Kadin DIY punya program pengembangan ekonomi berbasis kampung. Dalam menjalankan program ini universitas juga digandeng untuk mengembangkan ekonomi di kampung.
Menurutnya didalamnya ada aspek budaya, seni, dan UMKM juga dilibatkan. Sehingga semuanya saling terintegrasi. "Wisatawan datang kesana melihat lingkungan dengan budaya lokal UMKM lokal jadi kami integrated," ucapnya.
Sebelumnya, Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM), Destha Titi Raharjana mengatakan tren pariwisata DIY pada 2025 akan mengarah ke cultural immersion atau pengalaman budaya yang mendalam, health and wellness tourism, dan ecotourism atau wisata ramah lingkungan.
Kemudian aktivitas luar ruangan dan petualangan, liburan di tempat yang sejuk, serta digital nomad friendly destinations, artinya wisatawan sembari liburan tetap bisa bekerja dari jarak jauh. Menurutnya peluang untuk merespon tren pariwisata ini menjadi sebuah keniscayaan bagi DIY.
"Jika mencermati perkembangan global dan nasional, tentu saja sektor kepariwisataan di DIY akan terpengaruh," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Minta Bank Swasta Buka Program KPR
- Mengenal Fungsi Coretax dan Cara Mengaksesnya
- Makin Tajir, Baru 2 Bulan, Meta Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp660 Triliun
- Pengecer LPG 3 Kg Jadi Sub-Pangkalan, Ini Komentar Pakar Energi UGM
- Menhub Dudy Upayakan Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Lagi Jelang Lebaran 2025
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203958/img-20250212-wa0099.jpg)
Hari Pers Nasional, PWI Sleman Gelar Donor Darah Berhadiah Sepeda Listrik
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203446/ray.jpg)
Hangat dan Intimnya Romantic Dinner Hari Valentine bareng Pasangan di Royal Garden
Advertisement
Berita Populer
- Pengetatan Anggaran Diklaim Picu Pelemahan Rupiah
- Resmi Ditutup, Transaksi di Bringharjo Great Sale Tembus Rp26,8 Miliar
- Dalam Kurun 4 Bulan, OJK Sebut Kerugian akibat Scamming Tembus Rp700 Miliar
- Mengenal Fungsi Coretax dan Cara Mengaksesnya
- Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat untuk Tekan Angka Stunting Nasional
- Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Minta Bank Swasta Buka Program KPR
- OJK: Aset Industri Asuransi Nasional Capai Rp1.133 Triliun
Advertisement
Advertisement