Advertisement
Pertamina Hulu Energi Ingin Kesetaraan Jadi Budaya Kerja

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pertamina Hulu Energi (PHE) merayakan kiprah para perempuan yang berkontribusi aktif di industri hulu minyak dan gas (migas), sektor yang selama ini kerap didominasi laki-laki.
Salah satu karyawan PHE yakni Eva Fadlila selaku Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production (PMEP) mengatakan transformasi budaya kerja dan komitmen kesetaraan gender telah membuka ruang lebih luas bagi perempuan.
Advertisement
"Saat ini banyak perempuan menduduki posisi strategis di industri hulu migas. Saya yakin semakin banyak perempuan yang akan turut andil membentuk masa depan energi Indonesia dan dunia,” ujarnya, Senin (18/4/2025).
Peran perempuan tak hanya terbatas di balik meja manajemen. Difa Kamila Anjani, satu-satunya Production Well Operator perempuan di Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), menyebut bahwa kehadiran perempuan di lini teknis sangat krusial.
BACA JUGA: Tahu, Telur hingga Edamame Jadi Makanan Sumber Protein Terbaik
"Kita sama berharganya dengan laki-laki. Ketangguhan dan kecermatan perempuan membawa perubahan positif di lingkungan kerja," tutur perempuan Gen Z tersebut.
Difa menambahkan, “Percayalah pada kemampuan diri, terus belajar dan berkembang agar bisa memberikan kontribusi terbaik untuk kebutuhan energi negeri”.
PHE dalam keterangannya pada Senin menyebut bahwa para pekerja perempuan hadir tidak hanya sebagai pelengkap, melainkan sebagai motor penggerak kemajuan energi nasional.
Senada dengan itu, Ni Made Truly Pinanti Sastra, Senior Production Engineer PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8, menyatakan bahwa meningkatnya jumlah pekerja perempuan menjadi bukti sistem ketenagakerjaan Indonesia yang terus mendukung kesetaraan dan perlindungan bagi pekerja perempuan.
Nilai-nilai perjuangan RA Kartini dinilai tetap relevan dan menjadi inspirasi bagi para perempuan di industri ini. Semangat keberanian, akses pendidikan, serta peran aktif di masyarakat terus menjadi landasan perjuangan mereka.
"Dunia migas membutuhkan perspektif perempuan agar lebih adaptif dan berkelanjutan,” kata Eva Fadlila.
PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuka ruang bagi perempuan untuk berkembang, mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin 4 (pendidikan berkualitas), 5 (kesetaraan gender), 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan 10 (berkurangnya kesenjangan).
Dalam pengelolaan bisnis, PHE juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta berkomitmen pada praktik bisnis bersih melalui Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016, demi mewujudkan perusahaan migas kelas dunia yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal KA Prameks dari Stasiun Kutoarjo Purworejo, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement