Advertisement
Indonesia Berencana Meningkatkan Impor Kapas dan LPG dari Amerika Serikat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia mematangkan rencana meningkatkan impor kapas hingga liquefied petroleum gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan rencana pemerintah untuk menawarkan impor sejumlah komoditas dari AS merupakan hal yang dinamis alias bisa berubah. Sebab, negosiasi ini masih dibahas.
Advertisement
“Terkait dengan tawaran [penambahan impor] Indonesia di sektor energi, di sektor pertanian, dan [komoditas] yang lain, ini masih dalam konteks pembahasan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Perdagangan Indonesia—Amerika Serikat secara virtual, Jumat (25/4/2025).
Meski demikian, Airlangga memastikan penambahan volume impor akan diumumkan jika sudah mencapai kesepakatan antara Indonesia dengan AS.
“Yang nanti rinciannya akan diumumkan sesudah deal ini dapat diterima oleh kedua belah pihak,” katanya.
Di sisi lain, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu yang pertama yang merespons tarif resiprokal AS. Dia menyebut hal ini menjadi salah satu keuntungan bagi Indonesia.
Namun, dia tak menampik lebih dari 70 negara juga ikut melakukan negosiasi dengan AS, sehingga ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi AS untuk menjadi perhatian Donald Trump.
BACA JUGA: Masih Mahal, Harga Cabai Rawit Merah Turun Tipis Rp73.037 per Kilogram
“Alhamdulillah ini sudah berhasil kita capai dan schedule sudah dipersiapkan, bahkan Indonesia mengusulkan timeline yang lebih pendek, yaitu 60 hari dan ini diapresiasi oleh berbagai negara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan pemerintah tetap mendorong perdagangan yang adil baik di level bilateral maupun multilateral di tengah adanya rencana penambahan impor dari AS.
“Jadi tentu ini bukan dalam ‘zero-sum game’, dan ekonomi diharapkan bisa tumbuh, sehingga pengalihan daripada impor dari komoditi dari negara tertentu, tentunya ada komoditi lain yang Indonesia bisa tingkatkan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menilik Hidrogen sebagai Peluang Ekonomi Baru
- Triwulan I 2025, KAI Daop 6 Berhasil Mengangkut 83.316 Ton Barang
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 5 Persen Tahun Ini
- AS Keluhkan Soal Layanan Payment System QRIS, Ini Tanggapan Bank Indonesia
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
Advertisement

Punya Gedung Baru, RSUD Prambanan Bisa Jadi Rujukan Warga Sleman hingga Klaten
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 5 Persen Tahun Ini
- Kemendag Sebut 108 Pelaku Usaha Mengurangi Takaran Minyakita
- Bank Muamalat Tawarkan Fasilitas Pendaftaran Haji Plus dan Perencanaan Pelunasan Haji via Investasi Emas
- Pengamat Sebut Ekspor Beras Indonesia Bisa Berisiko Tinggi
- Soal Ekspor Beras Indonesia, Ini Kata Serikat Petani
- Tren Berburu Emas Meningkat, Deposito Emas Pegadaian Tembus 1 Ton
- Meta PHK Lagi Ratusan Karyawan, Tenaga di Divisi Ini Bakal Dikurangi
Advertisement
Advertisement