Advertisement

Indonesia Berencana Meningkatkan Impor Kapas dan LPG dari Amerika Serikat

Rika Anggraeni
Jum'at, 25 April 2025 - 11:27 WIB
Maya Herawati
Indonesia Berencana Meningkatkan Impor Kapas dan LPG dari Amerika Serikat Ilustrasi ekspor impor, pengangkutan barang di pelabuhan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia mematangkan rencana meningkatkan impor kapas hingga liquefied petroleum gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan rencana pemerintah untuk menawarkan impor sejumlah komoditas dari AS merupakan hal yang dinamis alias bisa berubah. Sebab, negosiasi ini masih dibahas.

Advertisement

“Terkait dengan tawaran [penambahan impor] Indonesia di sektor energi, di sektor pertanian, dan [komoditas] yang lain, ini masih dalam konteks pembahasan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Perdagangan Indonesia—Amerika Serikat secara virtual, Jumat (25/4/2025).

Meski demikian, Airlangga memastikan penambahan volume impor akan diumumkan jika sudah mencapai kesepakatan antara Indonesia dengan AS.

“Yang nanti rinciannya akan diumumkan sesudah deal ini dapat diterima oleh kedua belah pihak,” katanya.

Di sisi lain, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu yang pertama yang merespons tarif resiprokal AS. Dia menyebut hal ini menjadi salah satu keuntungan bagi Indonesia.

Namun, dia tak menampik lebih dari 70 negara juga ikut melakukan negosiasi dengan AS, sehingga ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi AS untuk menjadi perhatian Donald Trump.

BACA JUGA: Masih Mahal, Harga Cabai Rawit Merah Turun Tipis Rp73.037 per Kilogram

“Alhamdulillah ini sudah berhasil kita capai dan schedule sudah dipersiapkan, bahkan Indonesia mengusulkan timeline yang lebih pendek, yaitu 60 hari dan ini diapresiasi oleh berbagai negara,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan pemerintah tetap mendorong perdagangan yang adil baik di level bilateral maupun multilateral di tengah adanya rencana penambahan impor dari AS.

“Jadi tentu ini bukan dalam ‘zero-sum game’, dan ekonomi diharapkan bisa tumbuh, sehingga pengalihan daripada impor dari komoditi dari negara tertentu, tentunya ada komoditi lain yang Indonesia bisa tingkatkan,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Punya Gedung Baru, RSUD Prambanan Bisa Jadi Rujukan Warga Sleman hingga Klaten

Sleman
| Jum'at, 25 April 2025, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement