Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia Bakal Ditentukan dari Daerah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi dimulai dari daerah. Hal ini diutarakan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.
“Dengan tercapainya target RPJMN ini, diharapkan ekonomi kreatif dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” kata Riefky dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Advertisement
Hal itu disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (29/4/2025). Menekraf menyampaikan saat ini ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor prioritas dengan sasaran pengembangan dalam RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
Ia menyebut RPJMN 2025-2029 menetapkan target ambisius untuk proporsi Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Kreatif sebesar 8,0-8,4 persen pada tahun 2029, dengan indikator kinerja utama yang mencakup laju pertumbuhan Ekonomi Kreatif 6,1 persen dan pertumbuhan ekspor Ekonomi Kreatif 6 persen.
Ekosistem industri kreatif akan makin kuat jika berbasis kekayaan budaya dan intelektual.
Jawa Timur, katanya, menjadi lokasi prioritas sesuai RPJMN 2025–2029, dengan penguatan kelembagaan sebagai fokus utama pengembangan ekonomi kreatif. Potensi ruang kreatif di Jawa Timur sangat besar dengan 11 ruang kreatif yang tersebar di seluruh provinsi, termasuk Creative Hub Banyuwangi dan Malang Creative Centre yang menjadi pusat inkubasi dan pengembangan kreativitas.
Pada tingkat provinsi, Jawa Timur juga telah menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan ternama seperti King's College London dalam pengembangan ekonomi digital.
BACA JUGA: Forum Masyarakat Kaliurang Sleman Kirim Surat Penolakan Anggur Kaliurang ke Bupati
“Strategi pengembangan ini akan diimplementasikan melalui dua tahap yaitu penggabungan nomenklatur ekonomi kreatif dalam dinas yang sudah ada sebagai langkah jangka pendek, serta pembentukan dinas ekonomi kreatif yang mandiri sebagai target jangka panjang," katanya.
Ia juga menekankan penerapan model hexahelix yang melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, akademisi, industri, masyarakat, media, dan komunitas kreatif yang menjadi kunci utama, sehingga diharapkan bisa membuka lapangan kerja berkualitas bagi tenaga kerja muda sesuai dengan Asta Cita ke-3.
Riefky juga menyambut baik antusiasme pemerintah daerah di Jawa Timur untuk mendirikan Dinas Ekonomi Kreatif di mana beberapa kabupaten sudah berkonsultasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pelita Air Dapat Penghargaan Sebagai Maskapai dengan Tingkat Ketepatan Waktu
- Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Gelar Pelatihan UMK Academy untuk DIY-Jateng
- KAI Daop 6 Yogyakarta Komitmen Hadirkan Perjalanan Tanpa Asap Rokok
- BI Rate Turun Lagi Jadi 5 Persen, Ini Kata ISEI Yogyakarta
- Kasus OTT Wamenaker, Mensesneg: Belum Dicopot, Tunggu KPK
Advertisement

Forum Smart City Nasional Diharapkan Meningkatkan Pelayanan kepada Publik
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Bersaing Ketat
- Disperindag DIY Sebut Fluktuasi Harga Beras Disebabkan Hari Libur
- Indonesia Butuh 600 Pesawat Baru
- Wisman Pengguna KA di Daop 6 Jogja Tumbuh 77 Persen
- Penerimaan Pajak di DIY Hampir 50 Persen, Ini Tantangan yang Dihadapi
- Harga Emas Antam Hari Ini 28 Agustus 2025 Naik Jadi Rp1.944.000 per Gram
- Buruh DIY Minta Upah Buruh Naik Sekitar 50 Persen Tahun Depan
Advertisement
Advertisement