Advertisement
Credit Scoring Berpengaruh pada Masa Depan Mahasiswa

Advertisement
JOGJA—Credit scoring atau penilaian buruk riwayat kredit keuangan pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), yang buruk bisa berpengaruh pada jalan mahasiswa ke depannya, seperti mencari kerja hingga menyicil rumah. Hal tersebut disampaikan oleh President Director Easycash, Nucky Poedjiardjo.
Ia mengatakan positif negatifnya credit scoring salah satunya terpengaruh oleh rekam jejak peminjaman. Sebelum meminjam, lanjutnya, mahasiswa perlu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
Advertisement
Apabila mahasiswa meminjam uang karena kebutuhan, maka dia akan mengakses sesuai batasan. Namun saat mahasiswa meminjam uang karena keinginan, lanjut Nucky, maka mahasiswa akan mengakses uang dalam jumlah yang tidak terbatas. Hal ini lantaran keinginan bentuknya bisa tidak terbatas.
"Kami juga advokasi kalau bisa meminjam uang lewat bank, lebih kecil bunganya, atau dari pusat pembiayaan. Cuma memang lebih panjang dan lama prosesnya," kata Nukcy, Rabu (28/5/2025).
"Di bank bunganya lebih murah karena minta agunan, di kami (pinjaman daring) enggak ada agunan, makanya bunganya lebih tinggi."
Terlepas mahasiswa meminjam uang dari bank atau pinjaman daring, perlu melihat kemampuan untuk mengembalikannya. Nucky mengatakan saat pengembalian pinjaman tidak lancar, maka akan mengakibatkan credit scoring orang tersebut akan negatif. Saat nantinya mahasiswa itu lulus dan melamar kerja, tidak jarang perusahaan akan mengecek credit scoring seseorang.
BACA JUGA: Resep Ayam Goreng Halal ala Chef Devina Hermawan, Sayap Campur Oseng Bawang
Positif negatifnya credit scoring berpengaruh pada diterima atau tidaknya calon pelamar kerja. "Perilaku keuangan bisa memberikan gambaran orang ini hidupnya teratur atau tidak," katanya. "Credit scoring yang negatif juga menjadi kendala saat hendak meminjam uang hingga kredit rumah."
Dari semua pertimbangan tersebut, maka Nucky mengatakan pentingnya credit scoring, termasuk bagi mahasiswa yang sedang membangun masa depannya. Saat sudah terjerat oleh credit scoring yang negatif dan tidak bisa mengakses pinjaman, lanjut Nucky, maka mahasiswa tersebut berpotensi meminjam uang dari pinjaman daring ilegal. Alhasil, akan ada rantai pinjaman yang membuat seseorang semakin susah mengembalikan.
"Untuk membereskan itu semua enggak gampang, misal harus lunasin atau kompensasi, waktu mengurusnya bisa bulanan atau tahunan. Bahkan di China, credit scoring yang jelek, mereka beli tiket bus aja enggak bisa," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gedung Putih Banding Atas Putusan Pengadilan Perdagangan Yang Membatalkan Tarif Trump
- Jelang Iduladha, Harga Daging Sapi Stabil
- Harga Emas Antam Turun Tajam Hari Ini 28 Mei 2025
- PP 46/2025 Dinilai Mampu Selamatkan 1,7 Juta Pekerja Sektor Perindustrian dari PHK
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Realisasi Belanja APBN di DIY hingga April 2025 Mencapai Rp5,95 Triliun
- Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
- Harga Emas Antam Hari Ini 29 Mei 2025 Turun, Paling Murah Rp987.000
- Jelang Iduladha, Harga Daging Sapi Stabil
- PHRI DIY Memprediksi Reservasi Hotel Mencapai 75 Persen pada Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih
- Dua Provinsi Rampungkan Pengurusan Koperasi Merah Putih
- Tahun Ini Target Ikan Tangkap di DIY Mencapai 7.000 Ton, Dislautkan DIY Yakin Bisa Tercapai
Advertisement