Advertisement
Disperindag Sebut Deflasi DIY Masih Kategori Aman, Ini Alasannya
Deflasi. / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut deflasi DIY pada Mei 2025 sebesar 0,15% secara bulanan (month-to-month/mtm) masih dalam kategori yang aman. Sebab tidak sebesar deflasi nasional sebesar 0,37% mtm. Cabai dan bawang menjadi komoditas penyumbang deflasi di DIY.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengatakan rata-rata harga bawang merah per 4 Juni 2025 yakni Rp39.000 per kg. Lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional Rp40.764 per kg data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Advertisement
Kondisi yang sama juga terjadi pada harga bawang putih Rp41.200 per kg dibanding rata-rata nasional Rp43.802 per kg. Harga cabai rawit merah Rp38.500 per kg dibanding harga rata-rata nasional Rp51.800 per kg. Dan terakhir harga cabai merah besar senilai Rp35.250 per kg dibanding harga rata-rata nasional senilai Rp49.300 per kg.
BACA JUGA: Ini 10 SMP Terbaik di Kota Jogja Versi Hasil ASPD 2025
"Dapat dikatakan bahwa meskipun terjadi deflasi di DIY tetapi masih dalam kategori yang aman karena tidak sebesar rerata deflasi nasional," ucapnya, Kamis (5/6/2025).
Dia menjelaskan kondisi ini tergambar dari stok yang aman, tetapi daya beli melemah. Dipengaruhi oleh adanya gejolak ekonomi di Wilayah DIY.
"Berdasarkan trend lima tahun kebelakang atas komoditas [cabai dan bawang], harga akan stabil atau relatif aman setelah perayaan Hari Raya Idul Adha," lanjutnya.
Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyampaikan deflasi sebesar 0,15% mtm pada Mei 2025 utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Di tengah melimpahnya pasokan pada komoditas hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah.
Kepala Perwakilan BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo mengatakan ketiga komoditas tersebut memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,12% (mtm), 0,07% (mtm) dan 0,06% (mtm). Ia menjelaskan penurunan harga cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah salah satunya disebabkan oleh terjaganya pasokan dari daerah produsen.
"Seperti Muntilan dan Wates, termasuk daerah sentra produksi di luar pulau Jawa seperti Sulawesi. Sementara, permintaan menjelang HBKN Idul Adha cenderung normal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
KUPI Hadirkan Gerakan Ulama Perempuan Berpihak pada Kemanusiaan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Penerimaan Pajak Minerba Baru Rp43,3 T per November 2025
Advertisement
Advertisement




