Advertisement
Dijual di Jawa Rp11.000 per Kilogram, Distribusi Beras Murah SPHP Bakal Diperketat
Beras SPHP. / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perum Bulog memastikan distribusi program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bakal diperketat.
Bulog mencatat hingga 29 Juli 2025, beras SPHP yang sudah tersalur mencapai 185.000 ton. Sebagai pihak yang ditugaskan untuk menyalurkan program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Sekretaris Perum Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan, perusahaan rutin melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ini, untuk mengantisipasi penyelewengan beras SPHP oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Advertisement
“Dalam penyalurannya, Bulog rutin melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ini,” kata Arwakhudin kepada Bisnis.com jaringan Harianjogja.com, Rabu (30/7/2025).
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, Arwakhudin menyebut bahwa Perum Bulog berkolaborasi dengan Satgas Pangan maupun dinas setempat yang menangani bidang pangan agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program SPHP selama periode Juli - Desember 2025. Program SPHP menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan harga beras yang saat ini dalam tren kenaikan.
Penugasan itu tercantum dalam Surat Kepala Bapanas No.173/TS.02.02/K/7/2025 tertanggal 8 Juli 2025. Penyaluran ditargetkan sebanyak 1,31 juta ton beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) ke seluruh wilayah di Indonesia.
Adapun sesuai Keputusan Kepala Bapanas No.215/2025 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan SPHP, terdapat ketentuan teknis yang wajib dipatuhi mitra penyalur.
Ketentuan itu antara lain melarang mencampur beras SPHP dengan jenis beras lain, maksimal pembelian konsumen 2 pack atau 10 kg, dan beras SPHP tidak boleh diperjualbelikan kembali.
BACA JUGA: Antisipasi Tsunami dari Gempa Rusia, Pemerintah Minta Warga Menjauhi Pantai
Selain itu, kemasan 50 kilogram (kg) hanya untuk wilayah khusus seperti Maluku, Papua, dan daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan).
Harga penjualan beras SPHP dari gudang Bulog ke mitra penyalur ditetapkan sebagai berikut:
- Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi-Rp11.000 per kg
- Sumatra (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan - Rp11.300 per kg
- Maluku dan Papua Rp11.600 per kg
Diberitakan sebelumnya, ditemukan adanya karung beras SPHP bekas yang dijual secara bebas di platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan penjualan karung beras SPHP merupakan tindakan ilegal.
“Bahaya itu. Nah ini makanya saya perintahkan Direktur Pengadaan hari ini untuk bertindak, jangan sampai ada jual-jual karung yang ilegal,” kata Rizal saat ditemui di Koperasi Kelurahan Merah Putih Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (27/7/2025).
Rizal menyatakan Bulog akan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang menyediakan karung SPHP bekas dan melakukan repacking beras SPHP.
Terdapat beberapa penjual di Tokopedia yang menjual karung plastik beras SPHP laminasi ukuran 5 kilogram. Selain karung beras SPHP, penjual juga menjual karung plastik beras merek lain.
Selain itu juga ditemukan praktik penjualan karung SPHP di platform e-commerce Shopee, dengan harga satuan lebih murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
- Lampung Jadi Kandidat Lokasi Pabrik Etanol Toyota di Indonesia
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisatawan Eropa ke DIY Masih Stabil Hingga September 2025
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, Masih Turun
- Ini Langkah Agar Tren Kunjungan Wisatawan Eropa ke DIY Positif
- Korupsi Impor Gula, 5 Petinggi Perusahaan Swasta Dihukum Bayar Rp337 M
- Prabowo Tunjuk 16 Nama Calon Dewan Energi Nasional, Diserahkan ke DPR
- QRIS Jadi Penyelamat Ekonomi Digital Indonesia di Masa Covid-19
- Indef Ungkap Mafia Lintas Negara di Impor Baju Bekas
Advertisement
Advertisement



