Advertisement
Asita DIY Sebut Kunjungan Wisman ke DIY Turun 20 Persen, Penyebabnya Dua Hal Ini
Aktivitas kunjungan wisata di Pantai Ngandong, Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul. Foto diambil 28 Juli 2024. Harian Jogja - David Kurniawan\\r\\n\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menyebut kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke DIY periode April hingga Juni 2025 turun sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khususnya untuk Wisman dari Eropa.
Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan penyebab turunnya kunjungan Wisman yakni kondisi ekonomi global yang tidak menentu serta ancaman resesi di berbagai negara. Sehingga berdampak pada penurunan daya beli.
BACA JUGA: Harga Tiket Masuk Gembira Loka Selama Liburan Sekolah 2025 dan Jam Bukanya
Sebab lainnya, Indonesia mengalami persaingan pariwisata yang cukup alot dengan negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Negara-negara tersebut menawarkan tiket pesawat yang lebih murah dan kemudahan akses.
"Berdasarkan data dari teman-teman anggota Asita DIY kunjungan Wisman mengalami penurunan sekitar 20%," ucapnya, Kamis (5/6/2025).
Iwan mengatakan terkait persaingan pariwisata ini, perlu menjadi catatan dan ditindaklanjuti oleh stakeholder multisektoral. Berkolaborasi menjadikan DIY dan Indonesia sebagai tujuan pariwisata yang berdaya saing.
Menurutnya puncak kunjungan Wisman diprediksi akan terjadi pada periode Juli - Agustus 2025. Mayoritas kunjungan Wisman berasal dari Malaysia, Belgia, Belanda, Perancis, Italia, dan Spanyol.
Sementara terkait destinasi yang paling banyak dikunjungi tergantung dari asal negaranya. Misalnya Malaysia tujuan favoritnya adalah Borobudur, Prambanan, Pasar Beringharjo, hingga Lava Tour Merapi.
"Eropa Borobudur, Prambanan, Sunrise Setumbu, Trekking Merbabu, kombinasi dengan Solo," jelasnya.
Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) DIY kunjungan Wisman pada April 2025 mencapai 7.135 kunjungan. Secara bulanan atau (month-to-month/mtm) naik 124,02% dari bulan sebelumnya 3.185 kunjungan. Akan tetapi secara tahunan atau (year-on-year/yoy) turun 18,83% di mana pada April tahun lalu mencapai 8.790 kunjungan.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan kunjungan Wisman secara kumulatif Januari - April 2025 mencapai 23.124 kunjungan, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 31.740 kunjungan.
"Berarti secara yoy dari periode Januari - April 2025 dibandingkan Januari -April 2024 mengalami penurunan 27,15%," ungkapnya.
Ia mengatakan kunjungan Wisman ke DIY pada April 2025 dilihat berdasarkan kebangsaan paling tinggi dari Malaysia dengan andil 32,01%. Disusul Singapura dengan andil 10,26% dan ketiga adalah Tiongkok andilnya 5,91%.
"Kemudian menurut kawasan yang tertinggi adalah dari kawasan Asean 57,34% yang kedua adalah dari Eropa 21,12%, dan ketiga adalah Asia selain Asean 14%."
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
Fasilitas Kesehatan Terdampak Bencana Mulai Pulih Bertahap
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
Advertisement
Advertisement




