Advertisement
RDMP Balikpapan Jadi Investasi Energi Terbesar Rp126 Triliun
Kilang minyak lepas pantai. - Foto dibuat oleh AI - StockCake
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan bernilai US$7,4 miliar Rp126 triliun sebagai investasi energi terbesar nasional untuk memperkuat kapasitas kilang dan ketahanan energi Indonesia.
Proyek ini hadir untuk menjawab pertumbuhan kebutuhan energi nasional yang menurut proyeksi Kementerian ESDM bakal naik rata-rata 4,7% per tahun hingga 2050.
Advertisement
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani mengatakan, RDMP Balikpapan merupakan strategi pihaknya dalam pertumbuhan ganda KPI. Fokusnya yakni memaksimalkan bisnis kilang eksisting sekaligus menyiapkan produksi energi yang lebih bersih.
RDMP Balikpapan, yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), akan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Dengan capaian ini, Balikpapan resmi menjadi kilang dengan kapasitas pengolahan terbesar di Indonesia.
BACA JUGA
“Bersama Kilang Cilacap, KPI akan memiliki dua kilang berkapasitas di atas 300.000 barel per hari. Ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Milla dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).
Tak hanya memperbesar kapasitas, RDMP Balikpapan juga meningkatkan kompleksitas kilang agar mampu menghasilkan BBM standar Euro V, sejalan dengan tuntutan global untuk energi rendah emisi. Gasoline, gasoil, LPG hingga avtur akan diproduksi dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan.
Salah satu teknologi yang disematkan adalah Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), unit utama yang mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi seperti gasoline, propylene, dan LPG. Teknologi ini membuat RDMP Balikpapan lebih efisien secara teknis sekaligus adaptif terhadap kebutuhan energi masa depan.
“Unit hasil proyek RDMP Balikpapan tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan siap menghadapi tren energi masa depan,” kata Milla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





