Advertisement
MIDYEAR ECONOMIC OUTLOOK DIY 2025: Pariwisata dan UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi DIY

Advertisement
SLEMAN—Untuk melihat prospek pertumbuhan ekonomi di DIY, Star FM, Harian Jogja, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengadakan gelar wicara Midyear Economic Outlook DIY 2025 di The Rich Jogja Hotel, Kamis (19/6). Mengusung sub tema Meneropong Laju Ekonomi di Tengah Tantangan Global, lima narasumber yang hadir menyampaikan brbagai pandangan mereka.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto, mengatakan jajarannya memiliki komitmen kuat untuk mendorong sektor pariwisata agar berkembang lebih pesat di tengah situasi ekonomi saat ini. Salah satu potensi besar yang dapat menjadi penyokong sektor pariwisata adalah desa wisata.
Advertisement
Selain pariwisata, ada empat sektor lain penopang ekonomi DIY, yaitu pendidikan, pertanian, industri pengolahan makanan dan minuman, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Pariwisata di DIY tidak ada matinya, tapi perlu ada peningkatan kelas atau level untuk meningkatkan length of stay dan spending money,” kata Hermanto.
Hermanto mengaku situasi perekonomian global yang tidak menentu sangat berdampak terhadap ekonomi Indonesia, termasuk DIY. Maka, BI menahan BI Rate atau suku bunga acuan di angka 5,5%. Hal utama yang dilakukan BI yakni menjaga stabilitas ekonomi dengan mengendalikan nilai rupiah dan inflasi.
Menurut Hermanto, perkembangan pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I (Year-on-Year) tumbuh 5,11% di atas Jawa sebesar 5,99%, dan Nasional 4,87%. Pertumbuhan ekonomi DIY hanya lebih rendah dari Provinsi Banten.
“Perekonomian DIY kami perkirakan masih tetap kuat di angka 4,8 persen sampai 5,6 persen di 2025 full year,” katanya.
GM The Rich Jogja Hotel, Terra Bendrik Poetra, mengaku libur panjang keagamaan di Indonesia tidak dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di industri perhotelan. Length of stay wisatawan tidak bertambah panjang.
BACA JUGA: Harga Ayam Hidup Anjlok, Kementan Upayakan Stabilisasi Gandeng Satgas Pangan Polri
Sejumlah hotel di Sleman, seperti The Rich Hotel akhirnya membuat penawaran bundling untuk wisatawan. Industri perhotelan juga tidak bisa mengandalkan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dari pemerintah, sehingga perlu pasar baru.
Terra mengaku sektor MICE hilang sekitar 20% - 30%. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi perhotelan tumbuh 10% - 15% dengan segmentasi pasar baru. “Kami ikut merasakan dampak kebijakan efisiensi pemerintah. Kami bekerja sama dengan PHRI, Badan Pusat Pariwisata Sleman, Badan Pusat Pariwisata Jogja, dan Dinas Pariwisata menggelar promosi di sejumlah kota yang bisa kami jangkau, yang lebih banyak FIT [Free and Independent Traveler],” kata Terra.
Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Dinavia Tri Riandari, mengatakan secara umum kinerja lembaga jasa keuangan DIY triwulan I 2025 cenderung stabil. Aset lembaga jasa keuangan DIY pada Maret 2025 mencapai Rp110,71 triliun, ada peningkatan 4,07% dibandingkan Februari 2025. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 3,91%, begitupun dengan Kredit UMKM meningkat 0,16%.
“Kredit non-UMKM yang melambat. Ada penurunan 6,72 persen. Lalu yang menjadi perhatian juga itu NPL [Non-Performing Loan] Kredit UMKM 6,62 persen dan NPL Non-UMKM 4,24 persen,” kata Dinavia.
Pimpinan Cabang Permodalan Nasional Madani (PNM) Yogyakarta, Danang Setya Budi, mengatakan ada dua bisnis yang dijalankan PNM yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan ULaMM Syariah serta Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). “Selain pembiayaan, kami punya juga pelatihan. Dalam pelatihan dan kurasi, nasabah kami di Wukirsari, produk mereka sampai ke Jepang dengan dukungan Rumah BUMN, BRI, dan Pegadaian,” kata Danang.
Sementara, CFO Muda Rumah BUMN Yogyakarta, Lutgardis Thea Prettylia Sari Siregar, mengatakan Rumah BUMN hadir sejak 2016 untuk membina UMKM. Di DIY, ada empat Rumah BUMN. “Cita-cita kami membina UMKM agar mereka naik kelas. Caranya lewat pelatihan hingga pameran. Ada visitting UMKM untuk melihat kinerja UMKM di lapangan,” kata Thea. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement

Jadwal dan Lokasi Penjemputan Bus Sinar Jaya Jurusan Malioboro ke Parangtritis Jumat 20 Juni 2025
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Harga Ayam Hidup Anjlok, Kementan Upayakan Stabilisasi Gandeng Satgas Pangan Polri
- BPR Kurnia Sewon Dampingi Puluhan UKM Naik Kelas dengan AI
- Pinsar Jateng-DIY Dukung Kenaikan HPP Ayam Hidup Jadi Rp18.000 per Kg
- BEI DIY Perkirakan Dampak Konflik Israel-Iran ke IHSG Tidak Berlangsung Lama
- Hingga Mei 2025 Kunjungan Mal DIY Meningkat 30 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
- MIDYEAR ECONOMIC OUTLOOK DIY 2025: Pariwisata dan UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi DIY
Advertisement
Advertisement