Advertisement

Banyak Kantor Bank Tutup, Kemenkeu: Bukan Kemunduran, Tapi Dampak Inovasi

Surya Dua Artha Simanjuntak
Minggu, 22 Juni 2025 - 14:07 WIB
Jumali
Banyak Kantor Bank Tutup, Kemenkeu: Bukan Kemunduran, Tapi Dampak Inovasi Ilustrasi bank. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut ratusan kantor cabang bank yang tutup beberapa waktu belakangan bukan sebuah kemunduran, namun sebaliknya sebagai dampak dari inovasi.

Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kemenkeu Arief Wibisono mencatat bahwa belakangan jumlah kantor cabang bank turun dari 24.784 menjadi 24.170 unit. Artinya, setidaknya ada 614 unit kantor cabang yang tutup.

Advertisement

BACA JUGA: Tidak Ada Kerusakan Akibat Serangan AS ke Iran

"Ini bukan kemunduran, karena kita akan lebih banyak menggunakan inovasi berbasis layanan teknologi," ujar Arief dalam acara Innovatige Future Finance Awards, dikutip Minggu (22/6/2025).

Tak hanya itu, dia juga mencatat bahwa transaksi di ATM juga melandai dari 630.000 menjadi hanya 570.000. Menurutnya, penurunan tersebut lebih karena kini transaksi elektronik sudah jauh lebih mudah, tidak perlu melalui ATM lagi.

Arief mengaku semua itu merupakan bagian dari amanat UU No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Di situ, sambungnya, otoritas diamanatkan untuk mengembangkan terkait teknologi informasi keuangan.

"Inilah menunjukkan adanya pergeseran yang signifikan dari cara nasabah kita mengakses jasa dan layanan perbankan," katanya.

Kendati demikian, Arief tidak menampik bahwa pergeseran ke transaksi elektronik itu membuat kejahatan siber semakin melonjak. Dia mencatat, kejahatan siber meningkat tajam dari 612 kasus pada 2021 menjadi 8.831 kasus pada 2022.

Arief pun menyatakan lonjakan kejahatan siber itu menjadi tantangan ke depan. Untuk itu, menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah melakukan dengan mewajibkan manajemen keamanan siber untuk lembaga sektor jasa keuangan.

Dampak Penutupan Kantor

Adapun, data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK mengungkapkan terdapat pengurangan jumlah kantor bank sebanyak 2.723 unit dari Januari 2025 (23.853 unit) ke Februari 2025 (21.130 unit).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut bahwa hal ini dilakukan berdasarkan keputusan bisnis masing-masing bank, seiring dengan percepatan adopsi teknologi digital di sektor keuangan.

Dian lantas menyinggung dampak efisiensi operasional ini terhadap tenaga kerja bank. Menurutnya, proses penutupan cabang yang berdampak pada pengurangan pegawai telah diantisipasi melalui program pelatihan ulang alias retraining dan realokasi ke unit bisnis lain dalam lingkup bank.

“Hingga saat ini, potensi pemutusan hubungan kerja/PHK massal tidak menimbulkan persoalan besar karena bank-bank disebut telah mematuhi aturan ketenagakerjaan, termasuk dalam hal pemberian kompensasi yang layak bagi pegawai terdampak,” terangnya dalam jawaban tertulis hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulanan, Jumat (13/6/2025).

Dengan demikian, dia menggarisbawahi bahwa tren penurunan jumlah kantor cabang akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi informasi di bidang keuangan yang semakin masif. Hal ini juga berdampak pada perubahan perilaku, ekspektasi, dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan dari bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

SPMB SMP 2025 Dimulai Besok, Dikpora Kulonprogo Antisipasi Server Down dan Listrik Padam

Kulonprogo
| Minggu, 22 Juni 2025, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju

Wisata
| Jum'at, 20 Juni 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement