Advertisement
Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja berencana melakukan pembatasan bus besar di kawasan Malioboro, guna mengurangi kepadatan lalu lintas dan menjaga kenyamanan wisatawan.
Menanggapi hal ini, General Manager Royal Darmo Malioboro, Joko Paromo mengatakan jika ini diberlakukan akan berdampak signifikan pada tingkat hunian hotel khususnya di area Malioboro.
Advertisement
BACA JUGA: DPRD DIY Siapkan Raperda Pariwisata Berbasis Budaya
Ia berpandangan bus-bus ini hanya melintas dan tidak parkir lama sehingga tidak mengganggu pariwisata dan lalu lintas. Menurutnya jangan sampai pariwisata yang baru mulai bergerak sedikit, lalu tiba-tiba ada regulasi yang menghambat wisatawan berkunjung ke Jogja.
Dia berharap agar kebijakan ini dievaluasi kembali karena industri pariwisata baru saja terpuruk akibat efisiensi. "Efisiensi kemarin ini kan juga dampaknya signifikan jangan sampai ini juga berdampak ke pariwisata khususnya ini bicara mengenai Yogyakarta," ucapnya, Selasa (8/7/2025).
Joko mengatakan jika kantong parkir yang disediakan cukup jauh wisatawan baik domestik dan mancanegara akan kesulitan. Dia juga menanyakan apakah nanti bisa diakomodir. Menurutnya biasanya sekali datang rombongan anak sekolah bisa 8-10 bus berisi 400 an orang, belum grup-grup yang lain.
Jika kebijakan ini berdampak pada penurunan hunian hotel tentu akan berdampak juga ke pendapatan daerah. Sehingga pembangunan di daerah juga akan terdampak. "Jadi ya dievaluasi ulang kalau menurut saya, tapi ya berpendapat monggo boleh-boleh saja," tuturnya.
General Manager Novotel Suites Yogyakarta Malioboro, Novi Soesanto mengatakan rencana ini tentu akan berdampak, sebab wisatawan ke DIY banyak yang menggunakan bus. Baik anak sekolah dan rombongan lainnya.
Ia khawatir dampaknya tidak hanya ke hotel, namun juga ke UMKM di sekitarnya. Menurutnya bus-bus besar biasanya juga belanja bakpia di kawasan Malioboro. "Dampaknya karena busnya gak masuk volumenya akan turun, juga ke teman-teman UMKM," ucapnya.
Menurutnya pelarangan bus-bus besar tentu sudah dipertimbangkan matang-matang oleh pemerintah. Kemungkinan karena terjadi kemacetan dan belum ada kantong pakir yang bisa maksimal.
"Lebih ke arah Dishub ya siasati ini, apakah dibikin one way semuanya, pekerjaan rumah kita semua semoga saja bisa membaik," lanjutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mengaku untuk merealisasikan rencana Malioboro bebas kendaraan, maka parkir bus pariwisata akan diarahkan ke Terminal Giwangan.
Di sana, akan disediakan shuttle yang akan mengangkut wisatawan ke Malioboro. Meski begitu, Agus mengaku hingga kini jenis kendaraan shuttle yang akan digunakan masih dalam kajian lebih lanjut.
"Masih kami analisis kendaraan apa yang paling efektif untuk perpindahan antar moda wisatawan, baik dari segi kenyamanan, kapasitas, maupun efisiensi operasionalnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
Advertisement
Advertisement