Advertisement
BPS Catat Masih Ada 425.820 Warga Miskin di DIY
Foto ilustrasi perkampungan warga miskin Indonesia, dibuat dengan menggunakan Artificial Intelligence, ChatGPT.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 425.820 orang, berkurang 4.700 orang dibandingkan September 2024. Jika dibandingkan Maret 2024 berkurang 19.700 orang.
Secara persentase jumlah penduduk miskin di DIY pada Maret 2025 mencapai 10,23 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan September 2024. Jika dibandingkan Maret 2024, turun 0,60 persen poin.
Advertisement
Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan penduduk miskin perkotaan Maret 2025 sebesar 10,16 persen, naik 0,05 persen poin dibandingkan September 2024. Persentase penduduk miskin perdesaan Maret 2025 sebesar 10,46 persen, turun 0,85 persen poin dibandingkan September 2024.
Menurutnya penduduk miskin di perkotaan Maret 2025 sebanyak 321.040 orang, naik sebanyak 4.200 orang dibandingkan September 2024. Sementara jumlah penduduk miskin perdesaan Maret 2025 sebanyak 104.770 orang, turun 8.900 orang dibandingkan September 2024.
"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 425,82 ribu orang secara persentase 10,23 persen," kata Sentot, Minggu (27/7/2025).
Capaian 10,23 persen ini jika dibandingkan dengan persentase penduduk miskin secara nasional DIY masuk ke dalam 20 provinsi di atas rata-rata nasional dan 18 provinsi lainnya di bawah rata-rata nasional. Kemiskinan tertinggi ada di Papua Pegunungan 30,03% dan terendah ada di Bali 3,72%.
BACA JUGA: Karung Plastik Beras SPHP Dijual di Shopee dan Tokopedia, Ini Komentar Dirut Bulog
Dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa capaian DIY 10,23 persen paling tinggi. Di mana Jawa Timur 9,50 persen, Jawa Tengah 9,48 persen, Jawa Barat 7,02 persen, dan DKI Jakarta 4,28 persen. "Dengan 10,23 persen maka DIY di antara 20 provinsi yang ada di atas rata-rata penduduk miskin nasional," jelasnya.
Garis Kemiskinan Maret 2025
Garis kemiskinan Maret 2025 sebesar Rp626.363 per kapita per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp457.221 atau 73 persen dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp169.142 atau 27 persen.
Ia menjelaskan garis kemiskinan Rp626.363 ini mengalami kenaikan 2,12 persen dibandingkan dengan September 2024. Garis kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dari perdesaan yakni Rp653.421 per kapita per bulan atau naik 1,76 persen dari September 2024. Di perdesaan garis kemiskinan Rp545.206 per kapita per bulan naik 2,58 persen.
"Peningkatan garis kemiskinan di perkotaan relatif lebih lambat dari perdesaan," ungkapnya.
Komoditas penyumbang garis kemiskinan Maret 2025 di perkotaan dari makanan utamanya disumbang oleh beras 20,15%, rokok kretek filter 7,91 persen, daging ayam ras 5,26 persen, telur ayam ras 5,05 persen dan kue basah 3,19 persen.
Sementara nonmakanan adalah perumahan 10,09 persen, bensin 3,67 persen, pendidikan 2,22 persen, listrik 1,92 persen, dan perlengkapan mandi 1,32 persen.
Sementara di perdesaan komoditas utama penyumbang kemiskinan dari makanan dari beras 23,25 persen, daging ayam ras 4,65 persen, telur ayam ras 4,46 persen, rokok kretek filter 4,32 persen, dan roti 2,77 persen. Sementara non makanan berasal dari perumahan 9,17 persen, bensin 4,12 persen, listrik 1,25 persen, pendidikan 1,22 persen, dan perlengkapan mandi 1,16 persen.
"Maret 2025 rata-rata rumah tangga miskin DIY memiliki 4,26 orang anggota rumah tangga. Apabila ditinjau secara rumah tangga, maka garis kemiskinan rumah tangga mencapai Rp2.668.306 per rumah tangga per bulan," jelasnya.
Kemiskinan Nasional
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono mengatakan pada Maret 2025 jumlah penduduk miskin Indonesia sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,21 juta orang dibandingkan September 2024. Secara persentase jumlah penduduk miskin terhadap total populasi mencapai 8,47% turun 0,1 persen poin dibandingkan September 2024.
Sementara garis kemiskinan Maret 2025 sebesar Rp609.160 per kapita per bulan. Dibandingkan September 2024 mengalami peningkatan 2,34 persen. Garis kemiskinan kota Rp629.561 per kapita per bulan lebih tinggi dari garis kemiskinan perdesaan Rp580.349 per kapita per bulan.
Dia mengatakan garis kemiskinan di perkotaan pada Maret 2025 naik 2,24 persen dibandingkan September 2024. Garis kemiskinan di perdesaan naik 2,42 persen dibandingkan September 2024, kenaikannya sedikit lebih tinggi dari perkotaan.
"Maret 2025 jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,21 juta orang," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
KUPI Hadirkan Gerakan Ulama Perempuan Berpihak pada Kemanusiaan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Penerimaan Pajak Minerba Baru Rp43,3 T per November 2025
Advertisement
Advertisement




