Advertisement

Mahasiswa Rentan Terjebak Pinjol dan Pay Later, Sudah Saatnya Pintar Finansial

Arief Junianto
Jum'at, 22 Agustus 2025 - 10:57 WIB
Ujang Hasanudin
Mahasiswa Rentan Terjebak Pinjol dan Pay Later, Sudah Saatnya Pintar Finansial Para narasumber yang hadir dalam program edukasi keuangan bertajuk Pintar Bareng GoPay yang digelar di UGM, Rabu (20/8) lalu. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mahasiswa terus menjadi sasaran edukasi terkait dengan literasi keuangan, khususnya pinjaman daring. Tren pay later, bagi sebagian mahasiswa, selama ini dianggap solusi untuk memenuhi hasrat konsumtif mereka. Padahal jika hal itu terus dilakukan ketika yang bersangkutan belum memiliki penghasilan, akan sangat membahayakan kondisi finansial.

Itulah sebabnya, GoPay bersama Findaya, dan Multifinance Anak Bangsa, menghadirkan program edukasi keuangan Pintar Bareng GoPay yang digelar di UGM, Rabu (20/8) lalu.

Advertisement

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi sekaligus mendorong mereka agar dapat menggunakan layanan keuangan khususnya pinjaman secara bijak dan bertanggung jawab.

Pintar Bareng GoPay merupakan rangkaian edukasi untuk mencapai tujuan finansial dengan lebih baik. Mulai dari perencanaan keuangan, pengelolaan tabungan, hingga mengenal berbagai jenis investasi. Sejak 2019, program ini telah menjangkau jutaan masyarakat Indonesia dan dihadirkan dalam format daring serta luring.

Debora Aprianita, seorang perencana keuangan yang telah bersertifikat yang menjadi narasumber dalam sesi edukasi, menyinggung soal fenomena FOMO (Fear of Missing Out) yang sering terjadi di antara mahasiswa, sebagai salah satu faktor utama terjadinya pinjaman konsumtif.

Tekanan sosial, tawaran diskon, serta gaya hidup konsumtif sering kali mendorong mahasiswa mengambil pinjaman tanpa melakukan pertimbangan yang matang. “Banyak mahasiswa meminjam dana untuk konsumsi seperti membeli kopi di kafe tiga kali sehari dengan cara pay later, padahal mereka belum memiliki penghasilan tetap. Risiko ini bisa diminimalkan jika pinjaman digunakan secara bijak, misalnya sebagai modal usaha, membeli perangkat untuk freelance, atau kebutuhan akademik. Ini adalah contoh pinjaman produktif yang memberikan manfaat nyata,” ujar Debora.

Dia juga menegaskan pentingnya memilih pinjaman daring secara cermat, dengan memperhatikan legalitas penyedia layanan, transparansi biaya dan bunga, serta syarat dan ketentuan yang berlaku.

BACA JUGA: Mudahkan Pelaku UMKM, Ini Dia Keunggulan Gopay Merchant

Tidak kalah penting, mahasiswa juga harus memahami perlunya menjaga catatan kredit yang baik di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan.

“Catatan kredit yang terjaga sejak dini sangat penting. Keterlambatan pembayaran cicilan atau pinjaman bisa tercatat di SLIK dan berdampak buruk di masa depan, seperti penolakan pengajuan KPR, pinjaman pendidikan, atau akses modal usaha. Bahkan, riwayat kredit juga bisa mempengaruhi peluang kerja, karena banyak perusahaan kini memeriksa catatan ini. Jadi, pastikan membayar tepat waktu.” 

Camilan dan 2L

Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan DIY, Dinavia Tri Riandari yang hadir dalam acara itu mengajak para mahasiswa agar berhati hati dalam memilih layanan pinjaman daring. “Harus hati hati. Pinjaman online yang legal itu hanya boleh mengakses tiga hal yaitu Camilan (camera, microphone, location) jadi kalau kalian mau pinjem tetapi akses galeri dan kontak itu enggak boleh, kemudian juga harus ingat 2L yaitu Legal dan Logis, pahami dulu legalitas dari pemberi pinjaman dan logis atau tidak yang ditawarkan,” ucap Dinavia, dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (22/8).

Pintar Bareng GoPay memberikan edukasi praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa, mulai dari cara menabung, mengatur uang saku, hingga mengambil keputusan keuangan yang tepat.

Selain itu, program ini juga memperkenalkan konsep pinjaman daring produktif sebagai salah satu alternatif untuk mendukung tujuan finansial jangka panjang.

Head of Corporate Affairs GoPay, Audrey P. Petriny mengatakan misi GoPay adalah mendorong inklusi keuangan dengan membantu masyarakat Indonesia mengatur keuangan dengan mudah dan mencapai kesejahteraan finansial.

“Kami berharap program literasi keuangan Pintar Bareng GoPay hari ini dapat mendukung  mahasiswa dalam memahami prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan yang baik, mulai dari cara menyiasati uang jajan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga bagaimana  memanfaatkan layanan keuangan secara bertanggung jawab dan produktif,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rawan Longsor, Tebing di Jalan Baru Clongop Gedangsari Diplester Cor Beton

Rawan Longsor, Tebing di Jalan Baru Clongop Gedangsari Diplester Cor Beton

Gunungkidul
| Jum'at, 22 Agustus 2025, 14:27 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement