Advertisement
BI Rate Turun Lagi Jadi 5 Persen, Ini Kata ISEI Yogyakarta

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5 persen pada Agustus 2025. Menanggapi hal ini, Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo mengatakan ini menjadi upaya dari BI untuk menggairahkan investasi.
Diharapkan penurunan suku bunga acuan bisa diikuti penurunan suku bunga perbankan secara bertahap. Baik suku bunga tabungan deposito dan investasi, serta kredit konsumsi. Jika cost of money turun menurutnya akan menggerakkan investasi khususnya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menggunakan rupiah.
Advertisement
BACA JUGA: OJK Dorong Generasi Muda Menabung
"Sejak akhir tahun lalu trennya menurun sampai terakhir di 5 persen, bisa kita tebak upaya all out dari BI untuk menggairahkan investasi," ucapnya, Sabtu (23/8/2025).
Ia menjelaskan mendorong investasi adalah upaya untuk menyikapi kondisi ekonomi saat ini, baik global dan nasional. Meski demikian untuk mendorong investasi dengan menurunkan suku bunga saja tidak cukup, iklim investasinya juga harus diperbaiki.
Sri mencontohkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Wamenaker sebagai tersangka korupsi pemerasan sertifikasi K3 menandakan buruknya birokrasi terkait pelayanan pada industri, terkait dengan keselamatan kerja.
Menurutnya bagi perusahan mungkin pungutan ini tidak masalah karena akan masuk ongkos produksi, tapi harga barang bisa naik. Baginya urusan investasi harus cepat dan ada kepastian.
"Upaya BI turunkan suku bunga acuan seharusnya diikuti dengan penciptaan kemudahan iklim usaha," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, apakah BI akan menurunkan kembali suku bunga kedepannya, perlu dilakukan evaluasi. Ia berpandangan penurunan suku bunga ini tidak segera diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan.
Perbankan juga punya hitungan masing-masing, apakah besarannya sama dengan penurunan suku bunga BI, ada juga bank yang bisa mengikuti penurunan ada juga yang tidak. Masing-masing bank kondisinya beda.
Dia mengatakan banyak investasi yang sudah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) namun belum direalisasikan. Padahal investasi baru berdampak pada perekonomian jika sudah direalisasikan.
"Kalau bangun pabrik ya pabriknya sudah didirikan, kalau mau ekspor ya sudah produksi dan produknya sudah diekspor. Kalau masih rencana, baru persetujuan belum berdampak ke ekonomi," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Agustus 2025 memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi menjadi 5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.
Dia mengatakan keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian.
Kedepan, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah.
Sementara itu, kebijakan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk mendorong kredit/pembiayaan, menurunkan suku bunga, dan meningkatkan likuiditas perbankan bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan penguatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran," ujarnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KAI Daop 6 Yogyakarta Komitmen Hadirkan Perjalanan Tanpa Asap Rokok
- BI Rate Turun Lagi Jadi 5 Persen, Ini Kata ISEI Yogyakarta
- Kasus OTT Wamenaker, Mensesneg: Belum Dicopot, Tunggu KPK
- Banyak Truk Impor China Dipakai Tanpa Uji Tipe, Ini Alasan Kemenhub
- Global Wealth Report 2025 Rilis Daftar Negara Terkaya di Dunia 2025
Advertisement

Jadwal KRL Solo-Jogja Senin 25 Agustus 2025: Berangkat dari Stasiun Palur
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini Minggu 24 Agustus 2025
- Transaksi di Tempat dalam Korean Pavilion at JIFHEX 2025 Capai US$1 Juta
- Harga Emas Antam, Galeri24, dan Antam Naik Hari Ini 24 Agustus 2025
- Harga Pangan Hari Ini 24 Agustus 2025, Cabai Rawit dan Bawang Merah Kembali Turun
- FLPP Program Andalan Pemerintahan Prabowo Bantu MBR Memiliki Rumah
- Manfaatkan Energi Surya, KAI Hemat hingga Rp2,5 Miliar per Tahun
- BI Rate Turun Lagi Jadi 5 Persen, Ini Kata ISEI Yogyakarta
Advertisement
Advertisement