Advertisement

BPH Migas Dorong Shell CS Sepakati Beli BBM dari Pertamina

Muchammad Ryan Hidayatullah
Senin, 06 Oktober 2025 - 19:37 WIB
Jumali
BPH Migas Dorong Shell CS Sepakati Beli BBM dari Pertamina Sejumlah kendaraan mulai mengantre di SPBU Shell Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan usai BBM kembali dijual, Jumat (7/2/2025) - Bisnis.com - Mochammad Ryan Hidayatullah\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong badan usaha (BU) SPBU swasta segera menyepakati jual beli BBM murni atau base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga.

Imbauan pembelian base fuel dari Pertamina itu tak lepas dari kelangkaan pasokan BBM di SPBU swasta yang terjadi sejak akhir Agustus 2025 lalu. Jatah impor BBM SPBU swasta tahun ini sudah habis.

Advertisement

Mereka tak diberikan tambahan kuota impor lantaran pemerintah telah memberikan tambahan kuota 2025 kepada SPBU swasta sebesar 10% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Dengan begitu, kuota BBM SPBU swasta pada tahun ini mencapai 110%. Sementara itu, Pertamina masih memiliki kuota impor yang belum terpakai.

Namun, hingga kini, SPBU swasta belum membuat kesepakatan dengan perusahaan pelat merah itu. Sebab, kargo base fuel tahap pertama yang didatangkan Pertamina sebanyak 100.000 barel mengandung etanol 3,5%.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurahman mendorong BU SPBU swasta segera menyelesaikan perundingan dengan Pertamina. Menurutnya, hal ini perlu agar kekosongan stok BBM di SPBU swasta tak berlangsung hingga akhir tahun.

"Kami harapkan perundingan antara BU swasta dan Pertamina tuntas dan sukses dan segera ada penyaluran dari SPBU swasta," ujar Saleh kepada Bisnis, Senin (6/10/2025).

BPH Migas, kata dia, terus memonitor polemik kekosongan BBM di SPBU swasta itu. Saleh lagi-lagi berharap perundingan antara SPBU swasta dan Pertamina bisa berjalan baik.

"Dan SPBU swasta bisa menyalurkan kembali BBM tersebut di SPBU mereka," ucap Saleh.

BP-AKR dan Vivo Beri Sinyal Beli BBM Pertamina

Terbaru, Pertamina Patra Niaga mengungkapkan Vivo, AKR Corporindo Tbk, dan Aneka Petroindo Raya (APR) sepakat untuk menindaklanjuti upaya pembelian base fuel dari Pertamina. APR adalah perusahaan joint venture atau patungan antara BP dan AKR Corporindo Tbk.

Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan badan usaha (BU) SPBU swasta dan Pertamina yang difasilitasi oleh Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Jumat (3/10/2025).

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menuturkan, Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya.

Dia memerinci, ketiga BU swasta itu menandatangani kesepakatan dokumen pernyataan dalam rangka menjaga good corporate governance (GCG) dan regulasi seperti pernyataan anti monopoli, money laundry, hingga penyuapan.

Vivo, APR, dan AKR juga menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan. Selain itu, pelaku usaha swasta itu juga membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum.

"⁠Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua BU dan key term termasuk joint surveyor untuk dikonfirmasi oleh BU swasta terkait," ucap Roberth.

Menurutnya, apabila BU swasta setuju, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditi tersebut. ⁠Selanjutnya, pemenang pengadaan akan disampaikan kepada BU swasta dalam lingkup penyedia kargo, best price, dan volume kargo.

Berikutnya, apabila BU swasta sepakat, maka akan dibicarakan terkait aspek komersial (B2B) dan juga tidak kalah pentingnya adalah joint inspection yang dilakukan.

"⁠Selanjutnya tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar di minggu ketiga Oktober," imbuh Roberth.

Adapun, perlu ditekankan dan disepakati bahwa proses ini berjalan dengan kesepakatan dari 3 BU swasta tersebut. Pasalnya, pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama tidak terpisah-pisah.

"Kembali Pertamina menyampaikan bahwa dengan semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan pada masyarakat ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari Pemerintah," kata Robeth.

Sementara itu, Roberth menyampaikan bahwa Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan. Sebab, Shell masih perlu berkoordinasi dengan kantor pusatnya spesifik pemenuhan compliance vendor, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November karena masih memiliki stok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut

Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut

Kulonprogo
| Senin, 06 Oktober 2025, 21:37 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement