Advertisement

Istana Soroti Lonjakan Harga Telur dan Daging Ayam Jelang 2026

Rika Anggraeni
Selasa, 30 Desember 2025 - 13:57 WIB
Sunartono
Istana Soroti Lonjakan Harga Telur dan Daging Ayam Jelang 2026 Telur Ayam / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kantor Staf Presiden (KSP) mewaspadai lonjakan harga telur ayam ras dan daging ayam ras yang terjadi menjelang pergantian tahun 2026, baik di tingkat nasional maupun daerah, akibat tekanan pasokan dan distribusi.

Pelaksana Tugas Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan KSP Popy Rufaidah mengatakan, harga telur ayam ras secara nasional telah melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) dan menunjukkan tren kenaikan yang bersifat persisten.

Advertisement

Berdasarkan pemantauan KSP, harga telur ayam ras nasional berada pada status tidak aman dengan kenaikan bulanan mencapai 3,26 persen. Per 24 Desember 2025, harga telur ayam ras tercatat Rp34.800 per kilogram, jauh di atas HAP sebesar Rp30.000 per kilogram.

Menurut Popy, kenaikan tersebut tidak bersifat sementara, mengingat telur ayam ras merupakan sumber protein utama masyarakat sekaligus komoditas strategis pengendali inflasi pangan.

Tekanan harga juga terjadi di tingkat daerah dengan disparitas yang cukup ekstrem. KSP mencatat disparitas harga telur ayam ras antarkabupaten/kota mencapai 24,06 persen dan masuk zona merah.

Sejumlah daerah bahkan mencatat harga telur ayam ras berulang selama sebulan terakhir di kisaran Rp56.000 hingga Rp120.000 per kilogram pada 24 Desember 2025. Kondisi ini dinilai mencerminkan persoalan ketimpangan pasokan dan distribusi antarwilayah.

Popy menegaskan, tingginya biaya pakan dan keterbatasan logistik di wilayah ekstrem turut memperparah disparitas harga. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut berpotensi menekan daya beli masyarakat dan memperlebar tekanan inflasi pangan daerah.

Untuk itu, KSP mendorong respons cepat berbasis wilayah dalam beberapa minggu ke depan. Langkah tersebut meliputi penguatan stabilisasi pasokan telur, manajemen populasi ayam petelur, serta pengaturan produksi dan distribusi antarwilayah melalui aksi lintas kementerian dan lembaga.

Selain telur ayam ras, KSP juga menyoroti harga daging ayam ras yang berada dalam status waspada dengan disparitas harga mencapai 20,12 persen. Per 24 Desember 2025, harga daging ayam ras tercatat Rp42.300 per kilogram, melampaui HAP sebesar Rp40.000 per kilogram.

Di sejumlah daerah, lonjakan harga bahkan lebih tinggi. KSP mencatat harga daging ayam ras di Kabupaten Intan Jaya dapat menembus Rp100.000 per kilogram.

KSP menilai perlu dilakukan intervensi terarah dengan memprioritaskan daerah berharga tertinggi, melakukan redistribusi pasokan dari wilayah surplus ke wilayah defisit, serta memperkuat stabilisasi dari sisi hulu.

Sementara itu, harga ayam ras pedaging hidup (live bird) masih berada di bawah HAP peternak. Data per 24 Desember 2025 menunjukkan harga live bird tercatat Rp23.885 per kilogram, lebih rendah dari HAP sebesar Rp25.000 per kilogram, kondisi yang dinilai masih menekan peternak kecil.

KSP menegaskan pengendalian biaya pakan, kecukupan pasokan ayam hidup, pengawasan distribusi, serta dukungan aparat pengawasan menjadi kunci menjaga stabilitas harga telur dan daging ayam menjelang awal 2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DPRD Bantul Ingatkan Ancaman Cuaca Ekstrem

DPRD Bantul Ingatkan Ancaman Cuaca Ekstrem

Bantul
| Selasa, 30 Desember 2025, 17:17 WIB

Advertisement

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Wisata
| Senin, 29 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement