Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi RI Masih dalam Tahap Perbaikan yang Lemah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hingga Juni 2018, BI melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam fase perbaikan yang lemah dilihat dari pertumbuhan konsumsi yang berada di bawah 5%.
Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menuturkan kendati konsumsi masih di bawah 5%, pertumbuhan investasi cukup membantu ekonomi Indonesia, terutama di sektor infrastruktur.
Advertisement
"Ekonomi masih di tren yang recovery, kalau BI membuat perkiraan awal tahun 5,1 persen-5,5 persen untuk 2018, sekarang ini masih di level 5,1 persen-5,2 persen untuk kemungkinan pertumbuhan tahun ini," kata Mirza, Selasa (3/7).
Hal ini yang mendasari bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam tahapan perbaikan yang soft. Dalam asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,1%-5,5%. Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
- PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
- Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
Advertisement
Advertisement