Advertisement

Seusai Lebaran, Pengusaha Mainan Incar Berkah Natal

Anggara Pernando
Senin, 02 Juli 2018 - 21:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Seusai Lebaran, Pengusaha Mainan Incar Berkah Natal Ilustrasi wahana permainan - Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pengusaha mainan memperkirakan industri hanya tumbuh 3% sampai 5% akhir 2018. Momen Natal diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI) Johan Tandanu menuturkan permintaan mainan relatif datar pada tahun ini. Momen Idulfitri dan Ramadan yang biasanya mendorong permintaan pada tahun ini relatif tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, Johan belum dapat merinci besaran permintaan mainan sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Advertisement

"Harapannya pada semester II/2018 ini permintaan melonjak tinggi," kata Johan di Jakarta, Senin (2/7/2018). 

Peningkatan mainan pada semester II/2018 biasanya ditopang oleh momen Natal. Pada perayaan Natal itu banyak orang tua yang membelikan anak-anaknya hadiah mainan. "Permintaan terbesar dari pasar ekspor. Biasanya mengejar target pengapalan sampai November," katanya. 

Johan menambahkan produk dari Indonesia yang banyak dipesan adalah mainan berbahan plastik, karpet anak hingga mainan kayu. "Untuk boneka peluangnya besar tetapi kami masih harus meningkatkan efisiensi agar bisa bersaing," katanya. 

Pameran Terbesar

Guna meningkatkan kapasitas dan daya saing pengusaha mainan nasional, APMI bersama Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) akan menggelar pameran mainan pada akhir Juli nanti. Pameran ini disiapkan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Saat ini pameran mainan yang cukup menarik perhatian diselenggarakan di Hong Kong setiap Januari. 

Ketua Asosiasi Mainan Indonesia Sutjiadi Lukas menuturkan pameran yang diselenggarakan melibatkan para pengusaha dari Tiongkok, Hong Kong, Malaysia dan Indonesia. Diharapkan pameran ini menjadi ajang pertemuan business to business pengusaha mainan terbesar di Indonesia.

"Dalam pameran ini asosiasi juga memfasilitasi konsultasi standar nasional Indonesia (SNI) untuk produk mainan," katanya. 

Menurut dia, pameran yang berfokus pada pencarian mitra strategis. Pameran lebih berfokus pada terjalinnya kemitraan bisnis jangka panjang. Termasuk menjadi pemasok komponen bagi industri mainan Asia. "Di dalam pameran ada business meeting tetapi hanya pengenalan produk dan pabrik," katanya. 

Lukas menjelaskan dalam pameran ini ditargetkan 200 peserta yang berpartisipasi. Sedangkan jenis mainan yang akan dipertunjukkan meliputi mainan untuk anak di bawah lima tahun, mainan koleksi, pakaian dan furnitur anak, mainan elektronik hingga playground. "Animo peserta tahun ini naik 60 persen sampai 70 persen dibandingkan tahun lalu," katanya. 

Lukas menambahkan mitra strategis yang diincar nantinya akan diarahkan untuk masuk ke kawasan industri Kendal. Selain wilayahnya strategis, wilayah ini cocok untuk pengembangan industri mainan karena memiliki upah bersaing. 

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian Gati Wibawaningsih menargetkan sektor IKM dapat tumbuh 11% pada tahun ini. Program pemerintah berupa pemotongan pajak penghasilan dari 1% menjadi 0,5% hingga bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 7% dari sebelumnya 9% akan membuka ruang ekspansi bagi dunia industri. 

"Pemotongan setengah dari beban pajak penghasilan itu akan menambah ruang mereka untuk semakin mengembangkan bisnis. Sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan operasional," kata Gati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement