Advertisement
Pariwisata DIY Butuh Rute Wisata Baku
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Beragam potensi wisata yang ada di DIY menjadi keunggulan daerah ini dibandingkan destinasi lain yang ada di Pulau Jawa. Kendati demikian, kota ini dinilai perlu memiliki rute destinasi yang baku untuk memudahkan wisatawan dalam menikmati kunjungannya di Jogja.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY Budi Hanoto mengungkapkan potensi wisata DIY menjadi salah satu penggerak ekonomi provinsi ini. Berbagai pilihan wisata yang ditawarkan menjadi keunggulan yang dimiliki daerah ini.
Advertisement
"Namun rute wisata di Jogja ini tidak seperti Bali. Begitu tiba di Bali, wisatawan mau ke mana dulu itu rutenya jelas. Sedangkan di Jogja cukup membingungkan, karena banyak destinasi yang bisa dikunjungi, tetapi mana dulu yang harus didatangi. Tidak ada rute [wisata] yang baku," ujar Budi dalam pertemuan dengan sejumlah pakar wisata dan ekonom ISEI Jogja, Rabu (1/8).
Menurut Budi, persoalan rute wisata bagi DIY masih menjadi tantangan dan pekerjaan rumah yang perlu ditindaklanjuti ke depannya. Penentuan rute ini sangat penting untuk memberikan navigasi wisata yang tepat bagi wisatawan, terutama bagi wisatawan mancanegara.
"Kami berharap setelah ada bandara baru nanti, persoalan rute wisata ini bisa ditata lebih baik lagi," papar Budi.
Hal senada juga disampaikan Pakar Ekonomi sekaligus Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta Edy Suandi Hamid. Sektor pariwisata yang ada DIY tidak hanya dapat dilihat secara prospektif dari daerah ini saja. Terlebih potensi pendapatan dari sektor pariwisata sangat menjanjikan.
Edy mengungkapkan produk pariwisata merupakan komoditas yang spesifik dan unik. Pengemasan produk ini, kata dia, juga menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.
"Terutama untuk rute wisata, kalau ke Jogja, mau ke mana dulu. Saya kira belum ada desain rute untuk wisata DIY," ungkap Edy.
Penyusunan rute wisata ini, kata Edy, sangat penting bagi wisatawan. Tentunya bagi DIY dengan rute tersebut dapat memberikan rekomendasi pilihan destinasi yang bisa dikunjungi, sehingga bagi turis, kunjungan yang dilakukan tidak saja efektif, tetapi juga efisien.
"Rekomendasi rutenya mana saja, selain itu, infrastruktur juga harus siap yakni terkait transportasi agar turis bisa mengakses rute-rute tersebut," kata Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Pencurian Ternak di Kulonprogo Marak, 5 Kambing Hilang dalam Semalam
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
Advertisement
Advertisement