Advertisement
Arief Budi Santoso Pimpin BI Jogja
Advertisement
[caption id="attachment_400720" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=400720" rel="attachment wp-att-400720">http://images.harianjogja.com/2013/04/260413-Harian-Jogja-Sertijab-Kepala-Perwakilan-BI-Yogyakarta-03-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Sertijab Kepala Perwakilan BI Yogyakarta
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto[/caption]
JOGJA—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jogja kembali melantik pimpinan baru yang akan memimpin KPBI Jogja. Arief Budi Santoso yang sebelumnya menjabat Deputi Direktur Bank Indonesia Makassar kini akan memimpin KPBI Jogja menggantikan Mahdi Mahmudy yang akan bertugas di Padang sebagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Sumatera Barat, Jambi dan Kepulauan Riau
Advertisement
Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan pengalihan tugas ini mempunyai arti penting dan strategis. Hal ini sebagai upaya menjaga kesinambungan tugas, fungsi, tanggung jawab, yang diemban oleh Bank Indonesia terutama di wilayah DIY
“Alih tugas ini juga merupakan tour of duty dalam pelaksanaan proses regenerasi dan pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) di BI yang diharapkan dapat meningkatkan peran KPBI Jogja dalam memberikan kontribusi pada kinerja perekonomian di daerah,” ujar Halim dalam sambutan Serah Terima Jabatan Pemimpin Bank Indonesia Jogja di Bangsal Mataram, KPBI Jogja, Jumat (26/4).
Ia menambahkan, pada 2012 lalu, perekonomian Indonesia mampu tumbuh mencapai 6,23% dan merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia. Selain mampu mewujudkan ekonomi yang stabil, Indonesia juga mampu mengendalikan laju inflasi dalam kisaran yang relatif rendah dan stabil. Laju inflasi nasional pada 2012 lalu tercatat 4,3%.
Namun pada 2013 ini tekanan inflasi diperkirakan akan meningkat. Prediksi tersebut terlihat dari laju inflasi triwulan pertama 2013 yang mengalami lonjakan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dalam tiga bulan pertama 2013 ini, laju inflasi mencapai 2,43% (ytd) atau sebesar 5,90% (yoy). Peningkatan inflasi tersebut terlebih disebabkan peningkatan beberapa harga komoditas pangan seperti daging, bawang putih, cabai dan produk holitikultura lainnya karena masalah impor.
“Kondisi ini dapat memberikan gambaran bahwa tugas Bank Indonesia dalam menjaga nilai rupiah dari rongrongan inflasi bukanlah hal yang mudah,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Bank Indonesia juga tidak dapat menyelesaikan tantangan tersebut sendirian dan perlu dukungan dan kerjasama dari seluruh instansi terkait untuk menjaga kestabilan harga.
“Untuk itu, dalam kesempatan ini saya meminta agar Kepala Perwakilan BI DIY agar dapat mengoptimalkan koordinasi antar instansi melalui Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID),” lanjutnya.
Dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik dari seluruh instansi dalam wadah TPID diharapkan akan dapat mengurangi atau bahkan menyelesaikan masalah-masalah yang dapat mengganggu produksi maupun distribusi kebutuhan pangan di wilayah DIY.
Pada pemimpin yang baru ini dia berharap agar ke depan KPBI Jogja dalam membantu masyarakat di daerah serta dalam mendukung peningkatan ekonomi daerah dapat semakin ditingkatkan lagi.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY meningkat dari 5,17% pada 2011 menjadi 5,23% di 2012 lalu patut disyukuri.
“Meski pertumbuhan itu tidak besar namun akan tetapi kita harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka marilah kita tumbuhkan bersama perekonomian DIY ini dengan kecepatan apa pun itu, bukan untuk sekedar mengejar pertumbuhan semata, tetapi juga di jadikan wahana untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya pada kesempatan yang sama.
Kepala KPBI Jogja Arief Budi Santoso mengatakan ia akan melanjutkan program-program yang baik yang telah dilakukan oleh pendahulunya. “Saya juga akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai instansi sesuai dengan pesan Gubernur DIY tadi, untuk program-program lainnya akan segera saya informasikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Libur Nataru, Penjualan Wingko dan Bakpia Ngasem Naik 10 Persen
Advertisement
Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24 Meroket
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- Rupiah Menguat Terbatas, Dolar Ditahan Sentimen Nataru
- Kementrans Ajukan Pengalihan Anggaran Rp140 Miliar untuk Sumatera
- Menkeu Pastikan Dana Bencana Sumatera Aman, MBG Tetap Jalan
- Polisi Temukan Dugaan Kasus Pertalite Dicampur Air, SPBU Ditutup
Advertisement
Advertisement



