Advertisement
HARGA BBM TURUN : Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Capai 6%

Advertisement
Harga BBM turun pada awal tahun diprediksi dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi dan mencapai enam persen.
Harianjogja.com, JOGJA - Kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen pada tahun 2015, melebihi target yang dicanangkan sebelumnya, kata ekonom Universitas Gadjah Mada, Sri Adiningsih.
Advertisement
"Daya beli masyarakat yang bangkit kembali, ditambah kebijakan penghematan anggaran yang sudah ditempuh, saya kira akan efektif mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen," katanya, Jumat (2/1/2015).
Menurut Sri, kebijakan pemerintah mengurangi subsidi BBM dan menurunkan harga BBM di kala harga minyak dunia turun, memiliki dua keuntungan yang berbeda. Pertama, yakni memperluas ruang fiskal untuk belanja produktif dan kedua, memulihkan kembali daya beli masyarakat.
Kendati demikian, ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu melebihi target yang dicanangkan 5,8 persen pada tahun 2015, asalkan penyerapan penghematan anggaran untuk belanja produktif betul-betul mampu direalisasikan pemerintah.
"Penghematan anggaran sebesar Rp200 trilun itu harus bisa diserap untuk menyokong pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, serta belanja produktif lainnya," katanya.
Sementara itu, ia menyarankan, ke depan meskipun harga minyak dunia mengalami naik-turun, pemerintah harus mampu menjaga agar volatilitas (standar deviasi) harga tidak terlalu tajam.
"Kalau (harga premium) Rp8.500 per liter masih bisa diterima, tapi kalau sudah lebih dari itu tetap perlu dipertimbangkan kembali," kata dia.
Apalagi, kata dia, penurunan harga BBM bersubsidi tersebut juga tidak serta merta mampu memengaruhi harga komoditas serta jasa transportasi yang sudah terlanjur naik, akan turun kembali.
"Mengikuti pengalaman yang sudah ada, biasanya akan sulit (harga komoditas lainnya turun kembali). Apalagi upah pekerja rata-rata perusahaan kan juga sudah terlanjur naik," kata guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM ini.
Pemerintah secara resmi telah menurunkan harga BBM bersubsidi terhitung mulai 1 Januari 2015. Harga premium diturunkan dari Rp8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter, harga solar dari Rp7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Rute Penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa Dibuka, GIPI Dorong Pemda DIY Ciptakan Pasar
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
- Rapim Semester I, Menteri Nusron Minta Jajaran Evaluasi Tunggakan dan Layanan Elektronik
- Buka Dealer Baru di Jogja, Aion Hadirkan 3 Mobil Listrik Andalan
- Kementerian Pertanian Sebut 212 Produsen Beras Berbuat Curang, Polri Segera Bertindak
- Masih Ada Diskon Tiket Kereta Api Sebesar 30 Persen hingga Akhir Juli 2025
Advertisement
Advertisement