Advertisement
KURS RUPIAH : Perlu Politik Dagang untuk Bertahan

Advertisement
Kurs rupiah yang melemah perlu disiasati dengan politik dagang.
Harianjogja.com, JOGJA-Dampak nilai tukar rupiah yang melemah dirasakan hampir di setiap lini, termasuk dari sektor ekspor mebel.
Advertisement
Pengusaha mebel di Kasongan, Kasihan, Sihono, mengaku mendapat kenaikan keuntungan hingga 25% dari sebelum rupiah melemah. Tapi, keuntungan itu ia dapatkan dari menaikkan harga mebel dari biasanya.
“Dulu kotak kayu [harga] Rp300.000 sekarang dijual Rp350.000 buat tamu [luar negeri]. Buat masyarakat lokal tetap Rp300.000. Kondisi seperti ini [rupiah melemah], politik dagang harus jalan,” ungkap bos Meubel Recycle Wismo Kriasto Sihono ini.
Jika ia tidak menaikkan harga untuk pembeli luar negeri, keuntungan yang diperoleh hanya sedikit. Sihono
mengaku heran dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Dulu ketika rupiah melemah, showroom-nya yang terletak di jalan utama Kasongan ramai dikunjungi pelanggan dari Jerman, Australia, Korea dan juga Amerika.
“Sekarang kondisinya justru kebalik. Rupiah melemah, tamunya sama saja. Makanya politik dagang harus jalan. Buat mereka [pembeli luar negeri], harga dinaikkan. Buat masyarakat lokal sendiri, harga tetap,” katanya lagi.
Berbeda dengan Suparno, seorang pengusaha mebel asal Kemasan, Sendangtirto, Berbah, Sleman. Meski dolar naik ia tampak santai-santai saja. Karena bahan baku kayu jati didapatkan dari lokal. Sementara hasil produksinya diekspor ke Singapura. Menurut dia, meski dolar naik tapi belum tentu memberikan keuntungan bagi eksportir. Harga jual atau nilai ekspor pun sama saja. Alasannya, karena nilai pemesanan barang yang akan dikirim ke luar negeri menyesuaikan dengan kesepakatan harga beberapa bulan sebelumnya.
"Kalau saya harga sudah ditentukan di awal pesan, kami membuat selesai lalu dikirim. Jadi mau berapapun
dolarnya saat ini saya terima sesuai kesepakatan awal. Intinya masih amanlah daripada perajin tempe," ujar pria yang banyak memberdayakan warga miskin di mebelnya ini.
Dalam sebulan ia mengirim barang seperti tempat tidur, meja kursi dan produk lainterbuat dari kayu jati. Kualitas kayu yang digunakan yaitu kayu jati lama. Karena jika menggunakan jati yang baru dapat mempengaruhi kualitas karena mengandung air. Sementara proses kirim melalui kontainer yang minim udara. Adapun pengiriman dilakukan satu hingga dua kali. Dengan nilai nominal minimal Rp60 Juta perbulannya. Kini Suparno tengah membidik pasar Amerika Serikat dengan menunggu kesepakatan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Gandeng Dinas Kelautan dan Perikanan, Dukung Program Konservasi Penyu di Kabupaten Cilacap
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Honda Srawung Spot di Mandala Krida Expo
- Pakar UGM Sebut Produksi Beras Tahun Ini Tertinggi dalam Tujuh Tahun Terakhir
- Kembangkan Budaya Keselamatan Berkendara di Safety Riding Camp 2025 Bersama Yayasan AHM
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Hari Ini PT KAI Daop 6 Bagi-Bagi 750 Cup Kopi Gratis di Stasiun Yogyakarta
Advertisement
Advertisement