Advertisement
Kondisi Ekonomi Tak Pengaruhi Penjualan Busana Muslim

Advertisement
Kondisi ekonomi tidak mempengaruhi penjualan busana muslim di Jogja
Harianjogja.com, ?JOGJA- Penjualan busana muslim di Jogja dinilai tidak terpengaruh penurunan daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi. Pasar busana muslim masih tumbuh bahkan mengalami kenaikan hingga 10%.
Advertisement
Direktur Bisnis Karita Muslim Square Arief Nur Wibawanto menjelaskan, kenaikan nilai tukar dolar atas rupiah dan perlambatan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun ini tidak memengaruhi penjualan busana muslim. Sampai saat ini, pertumbuhan penjualan busana muslim mencapai 10%.
"Penjualan tetap stabil, tidak terpengaruh [perlambatan ekonomi]. Meskipun ada kenaikan bahan baku dan produksi busana, kami bahkan tidak melakukan PHK [pemutusan hubungan kerja]," katanya di sela-sela perayaan Milad ke 13 Karita Muslim Square Jogja, Minggu (22/11/2015).
?Dijelaskan Arief, market busana muslim di Jogja cukup besar. Sementara, pemain busana muslim sendiri masih sedikit. Kondisi tersebut yang menyebabkan penjualan busana muslim di Jogja cukup bergairah. Rata-rata konsumen didominasi kalangan remaja, mahasiswi dan ibu-ibu remaja.
"Banyak pembeli yang datang, tidak hanya dari Jogja, dari luar Jogja pun banyak. Ini yang menjadi alasan kenapa penjualannya tidak terpengaruh daya beli masyarakat. Ini karena masalah kebutuhan sandang," katanya.
Untuk bisa terus menjaga persaingan pasar busana muslim, jelas Arief, pihaknya terus melakukan inovasi produk. Dalam satu tahun, minimal empat kali produksi baru yang dirilis ke pasar. Hal itu dilakukan sebagai komitmen untuk memberikan warna baru bagi perkembangan fashion muslim muda. Menurut Arief, tren busana muslim setiap musim mengalami perubahan, mulai corak, bahan, warna hingga motifnya.
"Untuk warna busana muslim, saat ini tren warnanya masih monochrome. Terkadang warna pop street yang cerah-cerah atau warna pastel. Cepat sekali perubahan. Beruntung kami memiliki tim kreatif yang mampu memenuhi keinginan pasar," katanya.
Sementara Manager Karita Muslim Square Jogja Leliana Istiqomah mengatakan, memperingati Milad ke 13 pihaknya menggelar sejumlah aksi sosial. Salah satunya, aksi donor darah dengan target 100 kantong. Selain itu, pihaknya juga menggelar program Jumat sedekah. Selain di Jogja, Karita ?juga berada di Purwokerto dan Surabaya.
"Karita mendonasikan 10 persen dari total belanja untuk hafidz Alquran [penghafal Alquran]. Donasi ini kami kumpulan dari konsumen. Kalau mereka tidak mau diskon lima persen, maka diskon itu kami donasikan kepada mereka yang membutuhkan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat Gembleng Kader 3 Pilar PDI Perjuangan Kota Yogyakarta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Panasonic Global Akan PHK 10.000 Karyawan, Begini Nasib Karyawan di Indonesia
- Panasonic Bakal PHK Besar-besaran, Dipastikan Tak Terjadi di Indonesia
- Nissan Umumkan Bakal Melakukan PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Cabang Secara Global
- Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini Selasa 13 Mei 2025
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Test Ride Motor Honda Bagi Konsumen
- Begini Cara Pemda DIY Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 4,8 Persen hingga 5,6 Persen di 2025
- Harga Pangan Hari Ini Selasa 13 Mei 2025, Bawang Merah dan Daging Ayam Turun
Advertisement