Advertisement
PERTUMBUHAN EKONOMI : Kemajuan SDM Akan Diikuti Kemajuan Ekonomi Bangsa

Advertisement
Pertumbuhan ekonomi di sebuah negara dipengaruhi oleh kemajuan SDM
Harianjogja.com, BANTUL-Kemajuan ekonomi bangsa Indonesia perlu didahului dengan kemajuan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Advertisement
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Prof. Sri Adiningsih, dalam sesi Paralel Ekonomi Berkemajuan, Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB), di Ruang Sidang Lantai V Gedung AR. Fachruddin A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Selasa (24/5/2016).
Perlunya memajukan kualitas SDM ini, dikarenakan meskipun jumlah pengangguran di Indonesia sudah menurun, namun belum banyak andil memajukan sektor ekonomi di Indonesia.
Selama ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia, salah satunya wajib belajar 12 tahun.
Adiningsih mengakui, bahwa dalam beberapa tahun ini Indonesia berada di posisi tidak mengalami kemajuan, tetapi tidak pula mengalami kemunduran.
Salah satu penyebabnya adalah karena 60% masyarakat Indonesia hanya merupakan lulusan Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertama saja.
"Bagaimana Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain kalau hal tersebut terus berlanjut,” kata dia.
Ada dua faktor lagi yang turut berperan memajukan sektor ekonomi di Indonesia. Yakni meningkatkan daya saing internasional dan produktivitas nasional.
Peningkatan produktivitas nasional perlu dilakukan karena tidak mungkin Indonesia mampu bersaing di ranah internasional kalau produk yang dikonsumsi masih produk-produk asing. Sehingga masyarakat harus didorong untuk produktif.
Dalam pernyataannya ia juga mengapresiasi gerakan Muhammadiyah yang telah melakukan program-program dalam bidang kesehatan dan pendidikan guna membantu pemerintah untuk menjalankan program meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.
Senada dengan Adiningsih, seorang Ekonom Indonesia Wimboh Santoso yang hadir dalam panel itu menyatakan, masyarakat Indonesia harus mulai membiasakan mengonsumsi produk dalam negeri. Jangan sampai jumlah penduduk Indonesia yang besar justru dibanjiri oleh produk-produk dari luar negeri.
"Indonesia sudah memiliki marketnya tapi hanya kurang kompetisi dalam jualnya," tutur lelaki yang pernah menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia di New York itu.
Wimboh optimis bahwa pada tahun-tahun berikutnya ekonomi Indonesia dapat mengalami kemajuan. Ekonomi dunia saat ini sudah tidak lagi mengandalkan negara-negara maju. Pasalnya, produksi ekspor negara-negara maju sudah menurun.
Bahkan Republik Rakyat Tiongkok kini fokus ekonominya sudah pada sektor domestik. Sehingga hal ini dapat memberikan peluang kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Faktor infrastruktur juga menjadi penting dalam memajukan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polri Proses Temuan MinyaKita yang Tak Sesuai Takaran
- Akun Dinonaktifkan Manajemen, 1.291 Karyawan Sritex Dipastikan Tak Dapat JKP dari BPJS Ketenagakerjaan
- Selama Ramadan 2025, BI DIY Siapkan Uang Tunai Rp4,61 Triliun
- Upaya Komdigi Berantas BTS Palsu yang Sebar SMS Penipuan
- Ini Cara Tukar Uang Baru di Mobil Kas Keliling BI
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025 Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- 7 Ecommerce Terbaik Di Indonesia, Tempat Belanja Online Aman Dan Terpercaya
- Update Harga BBM Terbaru per 10 Maret 2025, Cek di Sini
- Warnai Ramadan PLN Wujudkan Listrik Berkeadilan, 389 Keluarga Kurang Mampu di Jateng & DIY Terima Sambungan Gratis
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini 10 Maret 2025 Stagnan Rp1,733 Juta per Gram
- Bahlil Minta Pertamina Pajang Contoh Pertamax dan Pertalite di Setiap SPBU untuk Yakinkan Masyarakat
- Ada Larangan Study Tour, Pelaku Wisata DIY Cari Market Baru
- Ekonom UGM Sebut PHK hingga Pengurangan Jam Kerja Bikin Daya Beli Masyarakat Turun
Advertisement
Advertisement