Advertisement
HASIL SURVEI: Orang Indonesia Kian Percaya Diri Hidup Tanpa Uang Tunai

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Intuit Research yang didapuk Visa untuk melakukan studi Consumer Payment Attitudes ke 7 negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam yang melibatkan 4.000 responden, menemukan sejumlah fakta menarik.
Salah satu fakta yang didapat dalam studi ini adalah sebanyak 8 dari 10 (76%) responden Indonesia menyatakan mereka merasa semakin percaya diri dapat hidup tanpa uang tunai selama 24 jam. Fakta ini dianggap menjadi indikator kuat bahwa masyarakat Indonesia siap menjadi bagian dari bangsa digital di masa depan. "Bukan itu saja, ada temuan-temuan penting lain dari survei ini," kata Riko Abdurrahman, President Director of PT Visa Worldwide Indonesia, belum lama ini.
Advertisement
Adapun temuan-temuan lain dalam riset yag berakhir pada 7 Juli 2017 tersebut antara lain:
1. Enam dari sepuluh responden Indonesia mengakui bahwa jumlah kartu pembayaran yang dimiliki saat ini lebih banyak dibandingkan dengan dua tahun yang lalu.
2. Semakin sedikit masyarakat Indonesia yang masih membawa uang tunai karena mereka sudah berpindah ke pembayaran elektronik dan mulai meninggalkan uang tunai (57%) dan merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran (61%).
3. Responden juga menyatakan keinginan agar seluruh proses pembayaran dapat diotomatisasi dan proses pembayaran secara fisik dihilangkan (60%).
4. Hampir seluruh responden Indonesia memiliki smartphone (98%).
5. Survei juga menunjukkan bahwa responden Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 6,4 jam sehari menggunakan smartphone dan 3 jam mengakses sosial media.
6. Sekitar 85% responden Indonesia menggunakan smartphone untuk melakukan pembayaran.
7. Lebih dari separuh responden Indonesia mengetahui keberadaan pembayaran contactless dan 75% responden lebih memilih untuk menggunakan pembayaran contactless apabila tersedia secara luas.
8. Separuh responden Indonesia mengetahui keberadaan layanan pembayaran peer-to-peer (P2P) and sepertiga dari mereka sudah pernah mencoba menggunakan layanan tersebut.
9. Layanan pembayaran P2P lebih sering digunakan untukmengembalikan uang kerabat dan keluarga (72%) dan membagi pembayaran tagihan saat makan bersama di restoran (63%).
10. 57% responden mengetahui keberadaan layanan pembayaran berbasis QR dan separuh dari mereka tertarik untuk mencobanya.
11. Sebanyak 49% responden menyatakan bahwa tidak perlu menuliskan data pribadi merupakan salah satu kelebihan dari pembayaran berbasis QR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
Advertisement

Stabilkan Harga, Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
- Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
- Proposal Bisnis Kopdes Wajib Sertakan Rincian Pembangunan Gudang
Advertisement
Advertisement