Advertisement
Penuhi Kebutuhan Industri, Shell Akan Bangun Terminal LNG

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Shell Indonesia berencana membangun terminal liquified natural gas (LNG) atau gas alam cair di Cilegon, Banten. Rencana ini untuk menjawab kebutuhan industri di kawasan tersebut.
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan rencana tersebut akan direalisasikan apabila perusahaan telah mendapatkan izin impor LNG dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Advertisement
Shell menyampaikan ke Kemenperin rencana pembangunan terminal LNG tersebut bertujuan menambah pasokan gas di kawasan Cilegon seiring proyeksi penurunan pasokan dari Sumatra ke wilayah tersebut pada 2026.
"Ini nanti untuk support industri di Cilegon. Menurut hitungan mereka 2026 pasokan gas dari Sumatra ke Cilegon turun drastis," katanya di Jakarta belum lama ini.
Kebutuhan gas di kawasan Cilegon selama ini dipenuhi oleh Pertamina, PGN, dan Pertagas. Sigit menyatakan Shell tidak akan mengambil pasar perusahaan-perusahaan yang sudah ada, tetapi menyasar industri yang masih menggunakan solar karena lebih mahal dibandingkan gas.
Sigit menuturkan saat ini lahan untuk terminal LNG di Cilegon sudah tersedia. Shell Indonesia bakal menggandeng perusahaan lokal dengan membentuk joint venture dalam pembangunan terminal tersebut.
Nilai investasi dari proyek ini disebutkan sebesar US$400 juta [Rp5,5 triliun] dan diproyeksikan rampung pada 2020 dengan syarat mendapatkan izin impor LNG dari Kementerian ESDM.
Kemenperin pun mendukung rencana tersebut karena bisa menambah pasokan gas dan memberikan pilihan kompetitif bagi sektor industri.
"Industri kan konsumen, yang paling penting ada energi dari mana saja. Sepanjang kompetitif dan bisa memberikan nilai tambah sebagai bahan baku maupun energi," kata Sigit.
Adapun gas merupakan sumber energi dan bahan baku yang digunakan oleh beragam industri seperti baja, petrokimia, pupuk, oleokimia, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
Kementerian Perindustrian memproyeksikan kebutuhan gas untuk industri pada tahun ini mencapai 867,07 BBTUD, atau naik hampir 5% dibanding kebutuhan gas pada tahun lalu sebanyak 829,33 BBTUD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement