Advertisement
Indonesia Pasar Gim Terbesar di Asia Tenggara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menargetkan dalam tiga tahun ke depan pendapatan industri gim lokal setidaknya dapat mencapai 10% pangsa pasar gim di Indonesia. Saat ini Indonesia menjadi pasar gim terbesar di kawasan ASEAN.
Mengacu pada data yang dirilis Newzoo tahun lalu, Kepala Bekraf Triawan Munaf menyebut total pendapatan dari sektor gim di Indonesia mencapai US$882 juta [Rp12,6 triliun], bahkan Indonesia ada di urutan ke-16 pasar gim terbesar di dunia dan jadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Advertisement
“Angka ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 25 persen-30 persen year on year (yoy). Jika pertumbuhannya konsisten, diprediksikan nilai industri gim Indonesia dapat mencapai USD 1,82 miliar [Rp26,1 triliun] pada 2021,” kata Kepala Bekraf Triawan Munaf saat membuka gelaran Game Prime 2018 di Jakarta akhir pekan lalu.
Sayangnya, tambah Triawan, jika merujuk pada data Asosiasi Game Indonesia (AGI) pangsa para pengembang gim lokal masih amat kecil yakni di bawah 5%. Maka dari itu, Bekraf dan AGI maenargetkan pada 2021 mendatang industri gim lokal dapat mengejar setidaknya hingga mendapat porsi 10% dari pangsa pasar gim di Tanah Air.
Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari mengatakan mereka optimistis target tersebut dapat dicapai. Pasalnya saat ini dia melihat industri gim lokal makin menggeliat. Pun, upaya-upaya untuk mendongkrak industri terus dilakukan.
Hari menuturkan saat ini gim dan aplikasi menjadi salah satu subsektor prioritas di Bekraf, bersama industri film dan musik. Pada 2017, ada dana insentif khusus dari pemerintah untuk ketiga subsektor tersebut sebesar Rp6 miliar yang dibagikan mulai dari Rp50 juta hingga Rp200 juta.
“[Pembagian insentif] tahun lalu baru selesai, tahun ini ada lagi dengan jumlah yang sama,” kata Hari.
Selain itu, kata Hari, ada pula berbagai program yang diusung Bekraf misalnya Bekraf Developer Day yang diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Bekraf bekerja sama dengan Dicoding dan menggaet perusahaan teknologi besar seperti IBM, Microsift, Google dan Apple.
“Untuk distribusi juga kita bantu, kita bawa ke ajang-ajang internasional. Untuk dalam negeri juga kita bantu kenalkan seperti acara Game Prime ini kan,” tambahnya.
Sebagai salah satu penerima insentif, Founder Digital Happiness Rachmad Imron mengapresiasi langkah pemerintah. Meski secara jumlah nilainya tidak besar, kata dia, tetapi setidaknya Rachmad merasakan pemerintah turut hadir, termasuk membantu proses distribusi.
“Sudah kelihatan sinergi antar departemennya. [Game] kami kemarin dibawa juga ke US,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement