Advertisement
Kawasan Ekonomi Khusus di Jogja Bakal Untungkan Eksportir

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Perusahaan yang ada di kawasan industri Piyungan sudah melakukan ekspor ke Tiongkok. Sementara Kawasan Industri Sentolo belum beroperasi. Jika kedua kawasan industri ini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka perusahaan akan mendapatkan potongan tarif ekspor.
"Kalau di [kawasan industri] Piyungan sudah mulai ekspor pada pekan lalu. Yang diekspor itu kerajinan. Suvenir gitu yang diekspor," ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Budi Wibowo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (10/8/2018).
Advertisement
Budi mengatakan, hingga saat ini kawasan industri Piyungan, yang sudah ditetapkan sebagai lokasi implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK), baru dihuni satu perusahaan yakni PT Jogja Istiparama, yang sekaligus berperan sebagai pengelola kawasan.
Di kawasan industri Piyungan, lanjut Budi, terdapat berbagai zona seperti fesyen, industri digital, pengerajin, film dan lain-lain (termasuk juga UMKM). Karena itu bagi perusahaan yang tertarik dipersilakan masuk ke sana.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemda DIY akan mengarahkan kawasan industri Piyungan bersama dengan kawasan industri Piyungan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Dari sisi aturan, kedua tempat itu memungkinkan jadi KEK. Hanya saja, Pemda DIY ingin perusahaan di sana terkait dengan eksportir sehingga produknya bisa menembus pasar internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Tri Saktiyana mengatakan, Pemda DIY ingin KEK yang berbeda dengan daerah lainnya. Sebab, biasanya area yang menjadi KEK adalah industri manufaktur. Sementara DIY ingin KEK UMKM dan ekonomi kreatif. Tapi, hal itu masih membutuhkan pembicaraan lebih lanjut dengan Pemerintah Pusat.
Ia mengungkapkan, jika menjadi KEK, tarif ekspor akan lebih murah. "Artinya memasukan barang ke luar negeri untuk bahan baku produksi dan nanti hasil produksinya dikirim lagi ke luar negeri. Itu akan ada pengurangan pajak ekspor yang cukup signifikan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
Advertisement

Polsek Sewon Tangkap Dua Penipu Modus COD di Rumah Kontrakan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Tenaga Kerja Sebut Saat Ini Satu Juta Sarjana Jadi Pengangguran
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
Advertisement
Advertisement