Advertisement
Dolar Menguat, Saatnya Beli Saham
Ilustrasi. - Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pelemahan rupiah tak menyurutkan iklim investasi di pasar modal. Sejumlah saham berfundamental baik dengan harga murah dapat menjadi pilihan investor yang ingin menambah investasinya saat ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza mengakui menguatnya mata uang dolar Amerika Serikan memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Advertisement
"Tapi menurut kami, dampak pelemahan rupiah ini pasar modal tidak terlalu riskan. Jadi selama saham-saham di BEI bagus, ada yang keluar dan ada yang masuk itu hal wajar," ujar Irfan, Kamis (6/9/2018).
Irfan mengungkapkan pada saat rupiah melemah, bagi investor yang melihat peluang pasti akan melihat potensi harga saham yang terjangkau. Misalnya dalam kondisi ini, sejumlah investor asing memilih untuk melakukan aksi jual saham, akibatnya, sejumlah saham harganya jatuh.
BACA JUGA
Kondisi ini akan menjadi peluang bagi investor lain untuk melakukan aksi beli, karena harga saham menjadi kian terjangkau. Irfan meyakini kondisi IHSG yang tertekan ini tidak akan berlangsung lama, karena dari sisi fundamental, emiten-emiten pasar modal Indonesia masih cukup kuat.
"Bagi investor, ini peluang untuk membeli saham-saham berfundamental bagus dengan harga terjangkau. Kondisi ini juga menjadi peluang bagi investor di daerah, khususnya DIY yang kini terus bertumbuh dengan cukup baik," ungkap Irfan.
Terlepas dari kondisi penguatan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap sejumlah mata uang di dunia, iklim investasi di Indonesia masih sangat kondusif. Kendati mulai memasuki tahun politik, iklim investasi masih memberikan peluang yang menarik untuk berinvestasi.
Tercatat jumlah investor DIY terus berkembang positif sejak 2009. Kini, jumlah investor DIY telah mencapai 36.437 investor. Pertumbuhannya sudah mencapai 10% dari jumlah penduduk DIY yang mencapai 3,4 juta penduduk.
"Pertumbuhan investor DIY cukup lumayan, ini bisa menjadi salah satu tolok ukur IHSG selanjutnya, dan dimungkinkan bisa balik arah. Selama basis investor lokal bisa ditingkatkan, pasar modal Indonesia pastinya akan bertumbuh," jelas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Tambah 3,15 Juta Tabung Elpiji 3 Kg di Jateng-DIY
- Jelang Natal, Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Terus Menguat
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Bulog Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
- Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi: DKI Tertinggi, Jabar Terendah
- KAI Daop 6 Catat Pergerakan Penumpang Tinggi pada Libur Nataru
- China Desak AS Berlaku Adil dalam Kesepakatan Penjualan TikTok
Advertisement
Advertisement




