Advertisement
Pemanfaatan TI untuk Distribusi Komoditas Pangan Perlu Didorong

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan hingga distribusi komoditas pangan perlu didorong. Peranan teknologi informasi ini dapat memberikan efisiensi pasar sehingga rantai alur hasil pertanian dari petani hingga konsumen dapat lebih terjamin, baik kualitas, kuantitas hingga harga yang tepat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY Budi Hanoto mengungkapkan upaya mendorong pemanfaatan teknologi ini merupakan salah satu strategi yang dipersiapkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY. Salah satu platform yang diperkenalkan dalam rapat koordinasi TPID DIY belum lama ini yakni Regopantes.
Advertisement
“Penggunaan teknologi memang masih baru, untuk itu teknologi finansial [tekfin] di bidang pertanian perlu diajak dan dikembangkan bersama. Karena teknologi ini nantinya dapat mengatasi kendala dalam tata niaga komoditas pangan, yang beberapa di antaranya merupakan komoditas penyumbang inflasi,” ujar Budi, Rabu (26/9).
Budi memaparkan salah satu platform, Regopantes, menjadi salah satu teknologi informasi yang menghubungkan petani dan konsumen secara langsung dengan jaminan produk tani dan harga yang pantas bagi kedua belah pihak. Aplikasi ini memudahkan rantai aliran produk tani dari petani ke konsumen, sehingga memberikan efisiensi transaksi.
Platform tersebut hanya salah satu aplikasi yang bisa didorong. Budi berharap ke depan pemanfaatan teknologi digital dalam memperpendek rantai perdagangan yang selama ini dinilai rumit dapat terwujud. Budi menilai kehadiran teknologi tersebut akan memberikan efisiensi terhadap pasar, sehingga rantai distribusi dapat lebih cepat.
Terutama dalam mendistribusikan komoditas-komoditas pangan utama yang selama ini menjadi penyumbang inflasi, seperti beras, telur, daging ayam maupun cabai merah. “Misalnya nanti bisa dilihat juga surplus atau defisitnya pasokan komoditas pangan di suatu daerah hanya lewat aplikasi, sehingga memungkinkan adanya cross deal daerah. Maka dari tu, penting untuk saling bersinergi antar-stakeholder dalam memperpendek rantai perdagangan ini,” jelas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tanjungtirto Berbah, 1 Orang Tewas
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Quietcation: Liburan Tenang dan Menyembuhkan yang Sedang Trend di Jogja
- Pakar UGM: Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Bisa Menimbulkan Kemiskinan Baru
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
- Warga Muslim Dunia Habiskan 2,43 Triliun Dolar AS untuk Belanja Produk Halal
Advertisement
Advertisement