Advertisement
Bisnis Bengkel Reparasi Motor Lawas Kian Menjanjikan, Tertarik Menjajal?

Advertisement
Harianjoja.com, JOGJA—Keuntungan bisnis bengkel reparasi motor lawas di Jogja kian menjanjikan. Terutama sejak banyaknya acara-acara seperti gathering ataupun pameran modifikasi motor lawas yang diadakan di Kota Gudeg ini. Acara-acara tersebut mendorong pertumbuhan peminat motor lawas, salah satunya Vespa.
Pemilik TSS Servizio & Part Jogjakarta, Tozan Arya Utama mengaku peminat Vespa terus meningkat setiap tahunnya. Banyak penggemar-penggemar baru dari kalangan anak muda yang mulai aktif untuk turut serta dalam kegiatan komunitas. Tak hanya itu, mereka juga aktif berburu sparepart atau bahkan body Vespa bagi yang memang benar-benar pemula di hobi ini.
Tozan melihat kecenderungan ini terutama beberapa tahun terakhir saat Jogja sering didapuk sebagai tuan rumah kegiatan komunitas pencinta motor lawas. Selain itu juga beberapa kegiatan yang melombakan kreatifitas untuk memodifikasi kendaraan-kendaraan tua. “Setelah banyak kegiatan seperti itu, peminatnya makin banyak. Mungkin awalnya seneng liat, lama-lama ikut dan aktif jadi penggemar,” katanya kepada Harian Jogja, Senin (5/11).
Di samping itu, Tozan menyebut para mahasiswa penggemar motor lawas biasanya punya kecenderungan yang khas. Saat mereka lulus kuliah, motor lawas lantas mereka jual sebelum kembali ke kota asalnya. Motor inilah yang nantinya dimodifikasi ulang oleh pembelinya sehingga bisnis reparasi maupun modifikasi motor lawas seperti yang ia tekuni ini terus memiliki konsumen.
Namun Tozan tak menampik banyak dari kawannya yang mulanya memiliki bisnis yang sama, kini banting setir memilih pekerjaan lain. Tak sedikit yang lantas beralih profesi menjadi pengemudi ojek online atau bidang-bidang profesi lainnya. Hal itu menurutnya disebabkan bisnis bengkel motor lawas tak mendatangkan keuntungan yang langsung dapat terlihat.
“Harus tekun ada di bisnis ini. Misalnya ada barang bagus, harus mau keluar modal dulu untuk beli dan diperbagus. Setelah sudah bagus juga belum tentu laku, kuncinya sabar karena kalau laku harganya bisa tinggi. Jadi dijalani sebagai hobi dulu,” ucapnya.
Ketua Bidang Kegiatan Paguyuban Wisata Otobursa Sleman, Subarjo HS menambahkan seiring bertambahnya umur suatu produk, banyak yang nilai ekonomisnya pun berkurang drastis. Namun hal itu tidak berlaku pada kendaraan lawas. Menurutnya kendaraan-kendaraan lawas banyak diminati oleh para konsumen. Bahkan dalam kondisi mesin mati dan bodi berkarat. Makin tingginya demand yang ada dan tidak dibarengi dengan penambahan supply, menurut Subarjo berakibat pada harga kendaraan lawas yang terus meningkat. Maka banyak pemilik kendaraan lawas yang memilih untuk tak menjual kendaraannya karena sadar akan nilai investasi yang bisa makin tinggi.
“Kalau ditelateni, harganya bisa makin mahal, jadi investasi,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Profil Ramadhan Sananta, dari Liga 3 Melesat ke Liga 1 Kini Gabung Persis Solo
- Mau Beli Hewan Kurban? Dispertan PP Karanganyar Sarankan Cari yang Punya SKKH
- Dituding Main Tambang, Luhut Klaim Tak Berbisnis Selama Jadi Pejabat Negara
- Jadwal Siaran Langsung MotoGP Italia 2023: Race Digelar Minggu Akhir Pekan Ini
Berita Pilihan
- Satgas Waspada Investasi Tutup 6.000 Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong
- Serangan Siber BSI Celahnya Ternyata dari Komputer yang Sudah Usang
- Long Weekend, PHRI DIY: Kenaikan Wisatawan Tak Signifikan
- Uang yang Beredar di Indonesia pada April Capai Rp8.350,4 Triliun
- 8 Calon Dewan Komisioner OJK, Yuk Cek Profilnya di Sini
Advertisement

Ini Dia 10 SMP di Jogja dengan Nilai ASPD Tertinggi Tahun Ini
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- Transaksi Pameran Perumahan REI DIY Tembus Rp50 Miliar, Rumah Harga di Bawah Rp700 Juta Laris
- Harga Gabah Masih Terus Naik, Segini Angkanya
- 24 Pinjol Miliki Kredit Macet Tinggi, Ini yang Dilakukan OJK
- Mau Masuk Obligasi Korporasi? Perhatikan Masalah Ini
- DPR dan Pemerintah Sepakat Naikkan Target Rasio Perpajakan 2024
- Kabar Gembira! Sepanjang Tahun Ini Kunjungan Turis Asing ke DIY Terus Meningkat
Advertisement
Advertisement