Advertisement
Tingkatkan Kualitas UMKM lewat Kelas Kolaborasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Upaya peningkatan capacity building UMKM terus digiatkan melalui Kelas Kolaborasi yang digelar KPP Pratama Jogja dengan BRI Kanwil DIY. Sebagai program perdana, puluhan UMKM mendapatkan pelatihan pembukuan dengan memanfaatkan smartphone di Rumah Kreatif BUMN, Selasa (4/12).
Kabid Pendaftaran, Ekstensifikasi, Penilaian Kanwil Direktorat Jendral Pajak (DJP) DIY Agung Prabawa mengatakan program Kelas Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama Kementerian Keuangan dengan Kementerian BUMN dan perbankan nasional. "Di Jogja, kami bekerja sama dengan BRI, yang mana selama ini kedua instansi ini memiliki program yang hampir sama dalam upaya pengembangan dan peningkatan daya saing UMKM," ujar Agung.
Advertisement
Program pengembangan UMKM yang dimiliki DJP DIY yakni Business Development Service (BDS) dan Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI dikolaborasikan untuk memfasilitasi peningkatan daya saing UMKM. Diharapkan program Kelas Kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas UMKM yang berdaya saing tinggi.
Terkait perpajakan, Agung menjelaskan program tersebut akan menjadi investasi jangka panjang. Saat ini, program tersebut difokuskan untuk membesarkan UMKM. "Kami ingin UMKM semakin besar dulu usahanya, lalu diharapkan nantinya punya kesadaran untuk mau membayar pajak, trust serta berkontribusi membangun negara melalui pajak," jelas Agung.
Kepala KPP Pratama Jogja Guntur Wijaya Edi menambahkan sebagai pilot project dari program tersebut, KPP Pratama Jogja diharapkan dapat menginisiasi KPP lainnya di Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul dan Bantul untuk sama-sama mengembangkan UMKM. Pelatihan yang diberikan kepada UMKM antara lain tentang pembukuan, pemasaran, hingga pemanfaatan teknologi, sebagai upaya untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan omzetnya.
Tema pelatihan yang diangkat pada kegiatan perdana ini yakni Pembukuan UKM Zaman Now, Aplikasi Akuntansi Berbasis Smartphone. Guntur memaparkan memasuki era digital dan teknologi yang berkembang pesat, UMKM diharapkan dapat lebih memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengembangkan bisnis yang dijalankan.
"Pelatihan pembukuan untuk UMKM ini diberikan yang sederhana. Tujuannya mereka tahu laba rugi dari usahanya, ke depannya dapat dijadikan desicion maker untuk bisnis mereka," jelas Guntur.
Kabag Bisnis Mukro BRI Kanwil Jogja Agung Yuendro mengatakan tidak hanya akan menguatkan dan membesarkan usaha UMKM. Program ini juga akan membuka peluang bagi perbankan untuk lebih mendorong pengembangan bisnis UMKM melalui akses permodalan maupun simpanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Bagus Adi Prayogo, Korban Meninggal Kapal Tenggelam KKN-PPM UGM Dikenal Sosok Mahasiswa Berprestasi dan Peduli Lingkungan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
Advertisement
Advertisement