Advertisement
HUT Ke-2, KJ Tanam 1.000 Pohon di Gunung Mungker Dlingo

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—KJ Hotel menggelar berbagai kegiatan untuk memperingati ulang tahunnya yang kedua pada Desember ini. Salah satu kegiatannya adalah penanaman 1.000 pohon yang dilakukan di kawasan wisata Gunung Mengker, di Dusun Pencitrejo, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Rabu (19/12).
Penanaman 1.000 pohon buah ini hasil kerja sama dengan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (Ipkindo) DIY, dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY. Hadir dalam penanaman pohon tersebut beberapa pejabat Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Camat Dlingo Jati Bayu Broto, Ipkindo, dan masyarakat sekitar.
Advertisement
General Manajer KJ Hotel, Veri Diana mengatakan penanaman pohon merupakan salah satu upaya nyata KJ Hotel ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan meski KJ Hotel baru berusia dua tahun. Harapannya dengan adanya penanaman pohon kawasan Gunung Mungker lebih hijau dan buahnya juga dapat bermanfaat buat warga setempat.
"Harapan kontribusi kecil yang kami berikan bisa bermanfaat sebagik-baiknya bagi masyarakat di sekitar Gunung Mengker ini dan masyarakat luas yang berkunjung untuk wisata. Bisa menikmati buah dan menikmati alamnya serta pohon yang kami tanam," kata Diana, seusai penanaman pohon.
Ia melihat Gunung Mungker merupakan salah satu objek wisata alam yang potensial untuk dikembangkan. Namun fasilitasnya yang belum memadai seperti kurangnya gubuk-gubuk, dan warung makan yang representatif untuk wisatawan seperti di beberapa obyek wisata lainnya.
Karena itu selain berkontribusi menanam pohon penghijauan, hotel yang beralamat di Jalan Parangtritis No.120 Jogja juga berencana memberikan pelatihan kepada warga sekitar terkait pengelolaan kulinernya. Harapannya setelah dilatih warga membuka warung makan di kawasan Gunung Uengker.
Diana menambahkan selain menanam pohon, dalam HUT ke-2, KJ Hotel juga telah menggelar serangkaian kegiatan, di antaranya bakti sosial donor darah, memfasilitas warga difabel untuk berenang di hotel. Sementara puncak acara agak digelar pada 22 Desember nanti yang diikuti keluarga besar KJ Hotel.
Kepala Desa Terong, Sugiyono mengatakan saat ini kawasan wisata Gunung Mungker memang masih perlu banyak penghijauan. Dengan banyak pohon buah diharapkan kawasan wisata terebut seperti taman buah Mangunan atau Embung Nglanggeran Gunungkidul.
Gunung Mungker mulai dibuka sejak lima tahun lalu, tetapi baru diresmikan pada 2017. Ada sekitar lima hektare lahan milik desa di kawasan wisata tersebut yang berada di empat dusun, yakni Dusun Sendangsari, Pencitrejo, Terong I dan Terong II. Kawasan wisata itu juga berdekatan dengan Puncak Pengger dan Hutan Pinus Pengger.
Sugiyono mengaku perkembangan wiata Gunung Mungker memang agak lambat tidak seperti yang lainnya, "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang membantu mengangkat wisata ini dan yang peduli lingkungan dari KJ Hotel, Ipkindo, dan Perhutani," ujar Sugiyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement