Advertisement
Keren, Pasar Prawirotaman Akan Miliki Coworking Space
Wisatawan memotret kirab pembukaan festival budaya Kampung Prawirotaman dan Kampung Panggung Krapyak di Jalan Prawirotaman, Yogyakarta, Sabtu (15/07/2017). - Harian Jogja/Desi Suryanto
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pasar Prawirotaman yang berada di Jalan Parangtritis akan dikelola dengan model bussiness like. Label pasar tradisional yang selama ini sudah melekat masih akan tetap dipertahankan tetapi akan dikemas dengan lebih modern dan ramah dengan generasi muda dan wisatawan yang banyak datang ke kawasan turis mancanegara tersebut.
Kepala UPT Pusat Bisnis Beringharjo, Riswanti mengakui perombakan konsep Pasar Prawirotaman merupakan pekerjaan besar yang akan dilakukan sepanjang 2019 ini. Pasalnya Pasar Prawirotaman yang tidak hanya dikunjungi warga lokal tetapi juga sering didatangi turis tersebut dianggap perlu bebenah. Baik dari kondisi fasad pasar, parkir yang telah membeludak ke badan jalan, hingga kualitas produk yang ditujukan untuk pasar internasional. Karena itu, pada 2019 ini Pasar Prawirotaman akan direnovasi total dan dibangun menjadi lima lantai dari mulanya hanya satu lantai.
Advertisement
Riswanti menyebut empat lantai akan dikelola oleh Dinas Pasar, sedangkan UPT Pusat Bisnis akan mengelola lantai lima atau lantai teratas yang akan difungsikan sebagai foodcourt dan coworking space. Berdasarkan rancangan yang ada, Riswanti menyebut lantai lima akan dikonsep indoor dan sebagian lainnya outdoor. Hal itu dilakukan umtuk memaksimalkan potensi yang ada. "Prawirotaman dari segi bisnis sangat potensial. Ada segmen anak muda dan juga wisman. Pemandangan dari rooftop juga pasti akan sangat menarik sehingga konsep ini menurut kami sangat cocok diterapkan," ujarnya.
Meskipun merupakan pasar tradisional, Riswanti mengakui setelah renovasi konssp yang berbeda akan diterapkan di Pasar Prawirotaman yakni konsep bussiness like. Artinya pasar tidak hanya menjadi tempat penjual dan pembeli bertemu untuk bertransaksi kebutuhan sehari-hari saja. Tetapi juga akan mengedepankan kemasan modern dan dikelola dengan profesional sehingga diharapkan pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern lainnya.
BACA JUGA
Lantai lima misalnya yang akan digunakan sebagai foodcourt kekinian ssperti kafe. Namun demikian konsep tersebut tidak akan meninggalkan tradisionalitas Prawirotaman. Kuliner khas seperti wedang jahe dan bajigur tetap akan mendapatkan tempat. Begitu pula dengan kudapan khas Jogja lainnya.
"Coworking space yang akan kami miliki juga pasti akan menyesuaikan dengan konsep ini. Tak lantas bisa dikomersialiasasi seperti coworking yang dikelola oleh pibak swasta," ujarnya.
Namun demikian, Riswanti berharap pilot project ini akan dapat sukses diterapkan pada pasar-pasar tradisional lainnya sehingga mampu bersaing dengan pasar modern atau bahkan tempat menongkrong kekinian yang kini makin menjamur di Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Kasasi Ditolak, Lurah Sampang Gunungkidul Dieksekusi 2 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- BI Optimistis Pertumbuhan Kredit 2025 Tembus 8 Persen
- Bulog Salurkan 35 Persen Minyakita Langsung ke Pengecer
- Harga Emas Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Melonjak
- Harga Emas UBS & Galeri24 Naik, Simak Update 23 Desember
- Kadin DIY Galang Dana dan Magang untuk Korban Banjir Sumatera
Advertisement
Advertisement




