Advertisement

Mbiz Bidik Segmen Medium Enterprise di Jogja

Rheisnayu Cyntara
Jum'at, 25 Januari 2019 - 06:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Mbiz Bidik Segmen Medium Enterprise di Jogja CCO Mbiz.co.id, Andik Duana Putra - Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mbiz, pionir perusahaan di bidang penyediaan solusi total e-procurement di lndonesia mulai ekspansi bisnis ke beberapa kota berkembang di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jogja menjadi salah satu kota yang dibidik Mbiz karena dianggap mempunyai potensi di segmen medium enterprise yang besar.

CCO Mbiz.co.id, Andik Duana Putra mengatakan setelah beroperasi selama kurang lebih tiga tahun, Mbiz hadir untuk menjawab kebutuhan bisnis yang makin kompleks terkait pengadaan barang dan jasa (procurement). Pasalnya tim procurement menjadi bagian kritikal dalam menentukan efisiensi, produktivitas, dan kinerja bisnis sebuah perusahaan. Dengan tanggung jawab yang besar, tim procurement harus menghadapi beragam persoalan dan tantangan.

Advertisement

Contohnya mereka dituntut untuk memahami dengan tepat spefisikasi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mereka juga sering membutuhkan waktu yang lama untuk mencari vendor yang sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi. Belum lagi kelengkapan legalitas yang cukup rumit dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan jika harus membangun platform e-procurement sendiri demi terselenggaranya proses pengadaan barang dan jasa yang transparan dan akuntabel. "Saat ini sebenarnya sudah banyak platform e-procurement tetapi menggunakan aplikasi. Kendala biasanya cukup besar. Beda seperti Mbiz yang web based, semuanya gratis. Tinggal klik, approval bisa diproses sendiri. Klien tinggal menunggu notifikasi saja," katanya saat jumpa pers di Grand Aston Yogyakarta, Kamis (24/1).

Dengan kemudahan yang ditawarkan tersebut, Andik menyebut kini Mbiz telah memiliki 350 corporate buyer baik lokal maupun multinasional dengan 140 di antaranya aktif dan juga 4.000 vendor penyediaan ratusan ribu produk barang dan jasa yang terbagi dalam 11 kategori. Di antaranya produk teknologi informasi, perlengkapan kantor, jasa alih daya sumber daya manusia seperti penyediaan tenaga keamanan, tenaga spesialis, customer service, SPG, hingga petugas kebersihan, jasa event organizer, jasa pemeliharaan gedung kantor, rental kendaraan, jasa pemasangan iklan, pengadaan bahan-bahan kimia, hingga pengadaan barang dan jasa yang bersifat kustomisasi.

Pertumbuhan bisnis yang terus menguat hingga akhir 2018, mendorong Mbiz untuk fokus mengembangkan pasarnya dan lantas melirik Jogja. Sebab menurut Andik, Mbiz juga tengah mengembangkan sistem baru yang lebih ramah terhadap bisnis skala menengah. Apalagi banyak klien dari UMKM yang berminat menggunakan Mbiz untuk membantu pengadaan barang dan jasa di bisnis mereka. Jogja menurut Andik menjadi pasar yang potensial karena banyak bisnis yang tengah berkembang. Industri pariwisata dan pendidikan menjadi bisnis yang sangat potensial di Jogja. "UMKM itu kan berjenjang, ada yang skala bisnisnya start up tapi ada juga yang scale up. Nah kami bidik yang scale up atau kami sebut medium enterprise. Di Jogja ini banyak perusahaan keluarga yang semacam itu," ujarnya.

Tawarkan Kemudahan

Andik mengakui Mbiz banyak dilirik karena menawarkan banyak kemudahan. Apalagi Andik menyebut dengan sistem serba digital, penyalahgunaan dan intervensi wewenang yang dapat mencederai proses procurement dan berpotensi menimbulkan kerugian bisnis dapat dicegah. Sementara untuk menjawab kebutuhan perusahaan yang kini makin beragam, Mbiz juga berkolaborasi dengan vendor-vendor terkemuka sehingga perusahaan tidak perlu lagi melakukan pencarian sendiri akan calon vendor atau melakukan pengecekan-pengecekan lainnya terkait kebutuhan pengadaan barang dan jasa, karena tugas ini dijalankan sepenuhnya oleh Mbiz yang akan berperan sebagai pihak yang mengonsolidasi vendor-vendor yang dibutuhkan.

"Berdasarkan kajian kami pengecekan vendor dengan menggunakan procurement tradisional pada umumnya membutuhkan waktu lama. Untuk mengecek ketersediaan produk per SKU saja, tim procurement paling tidak membutuhkan waktu tiga hingga tujuh jam. Dengan pendekatan one gateway procurement dari Mbiz, tim procurement perusahaan dapat memangkas waktu tersebut sehingga bisa fokus ke pekerjaan lain yang lebih diprioritaskan. Perusahaan menjadi lebih efisien dan lebih produktif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement