Advertisement
Kredit Konstruksi di DIY Berpotensi Kembali Naik
Dedy Patria, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY ketika memberikan materi dalam Media Gathering di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/2)./ Harian Jogja - Kusnul Isti Qomah
Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG—Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan kredit konstruksi tumbuh signifikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada 2019, sektor konstruksi dinilai kembali mendongkrak kredit di bidang tersebut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan kredit konstruksi DIY pada 2016 tumbuh 12,63%. "Pada 2017 kembali naik sebesar 2,88 persen dan pada 2018 naik 24,76 persen," ujar Dedy Patria, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY di sela-sela Media Gathering di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/2).
Advertisement
Ia mengatakan kredit konstruksi besar DIY masih bisa dipacu lagi pada 2019 lantaran masih ada pembangunan yang berjalan. Proyek besar yang berjalan di DIY misalnya pembangunan bandara, underpass dan jalur jalan lingkar selatan (JJLS). "Pembangunan ini tentu akan berpengaruh pada kredit konstruksi terutama untuk perbankan yang terlibat dalam sindikasi pembiayaan pembangunan itu. Dan saya rasa bank yang terlibat sindikasi itu ada banyak. Tentu saja pembangunan ini akan berdampak pada pertumbuhan kredit," ujar dia.
Dedy mengatakan selain mendorong tumbuhnya kontrsuksi besar, kredit mikro tetap harus diperhatikan. Ia menyebutkan kredit kepada usaha mikro baru memiliki share 14,61% (Jawa Tengah) dan 13,08% (DIY) dari total kredit. "Industri Jasa Keuangan masih memiliki banyak potensi usaha mikro mengingat mayoritas usaha mikro di Jawa Tengah mendominasi 90,48 persen dan DIY mendominasi sebesar 94,43 persen dari seluruh usaha," ungkap dia.
BACA JUGA
OJK pun memetakan kebijakan untuk menghadapi tantangan bisnis 2019 yang diterapkan di Jateng dan DIY. Kebijakan itu yakni mendorong alternatif pembiayaan di sektor pasar modal, mendorong peningkatan kredit UMKM dengan memperluas akses keuangan, optimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan peningkatan efisiensi dan daya saing industri jasa keuangan.
Ikut Terlibat
Salah satu bank yang terlibat sindikasi pembangunan itu adalah Bank BPD DIY. Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan DIY sudah terlibat sejak awal proses pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Keterlibatan itu misalnya dengan berpartisipasi untuk pembiayaan subkontraktor. Pada operasional minimum, BPD DIY juga akan hadir dengan menyediakan produk layanan seperti ATM dan layanan lainnya. "Portofolio kami bagus dalam pembangunan NYIA. Dari target Rp500 miliar, sekarang ini sudah beri kontribusi Rp350 miliar untuk kredit pembiayaan kontraktor," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bupati Apresiasi Program Padat Karya di Gunungkidul, Begini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp2,47 Juta per Gram
- Asita DIY Catat Booking Wisata Nataru 2025 Turun 8 Persen
- KSPI Kawal UMP 2026, Ini yang Disarankan untuk Diterapkan
- RUPSLB BRI Tetapkan Viviana Dyah sebagai Wakil Direktur Utama
- Waspada Scam, Ribuan Warga DIY Jadi Korban Penipuan Online
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
Advertisement
Advertisement




