Advertisement
Branding Kosmetik Pribadi Diminati Kalangan Luas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menjamurnya label kosmetik dengan branding artis kenamaan sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Kini tren tersebut makin merambah pada segmen yang lebih luas. Tak terbatas pada kalangan artis tetapi juga pegiat media sosial yang kerap dijuluki influencer.
Head of Corporate Communication & CSR Martha Tilaar Group, Palupi Candrarini mengatakan bisnis kosmetik di Indonesia berkembang sangat pesat. Bahkan menurutnya hampir setiap hari ada produk maupun label kosmetik baru yang muncul di pasaran. Tak hanya itu, ada ratusan produk yang diajukan untuk mendapatkan izin BPOM setiap harinya. Hal itu dikarenakan jarak bukan lagi soal dalam proses pemasaran suatu produk. Produk tersebut tak harus dijual di toko fisik karena kanal online sudah sangat banyak. "Ibaratnya kemunculan produk baru itu hitungannya sudah tidak jam tetapi dalam hitungan detik," katanya, Senin (25/2).
Advertisement
Bahkan menurut Palupi mereka yang tidak punya pabrik sendiri kini tetap bisa memproduksi label kosmetik pribadinya. Hal itu bisa dilakukan melalui sistem kemitraan dengan pabrik manufacturing seperti Cedefindo, salah satu lini bisnis yang dimiliki oleh Martha Tilaar Group. Cedefindo lah yang selama ini dipercaya para artis untuk memproduksi kosmetik dengan label nama pribadi mereka.
Namun Palupi mengakui kini tak terbatas pada kalangan artis, memproduksi kosmetik dengan label pribadi juga dilakukan oleh kalangan yang lebih luas terutama para selebgram dan beauty blogger atau vlogger. Aktifnya pengguna media sosial ditengarai menjadi pemicunya. Pasalnya dengan memiliki banyak pengikut (follower) di media sosial, pangsa pasar produk kosmetik mereka sudah terbentuk meskipun masih pada tahap awal. "Selanjutnya mereka harus pintar mengemas produk melalui strategi marketing. Bagaimana menawarkan produk sesuai dengan ekspektasi follower. Misalnya jika pakai produk ini akan seperti make up ala K Pop atau yang lainnya," tuturnya.
Menurut Palupi, ini juga bisa menjadi salah satu jalan untuk mencetak para enterpreneur muda. Sebab menjadi seorang pebisnis bukanlah hal yang instan, ada trial and error yang pasti akan dialami. Jika dimulai sejak muda, maka peluang untuk mematangkan konsep bisnis pun akan lebih besar.
Bertahan dari Impor
Dengan makin banyaknya produk kosmetik dengan label pribadi ini, Palupi tak menampik akan ada persaingan yang ketat di lapangan. Menurutnya, hal itu bagus agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar produk kosmetik dari luar negeri. Jika industri dalam negeri menguat dan divesifikasi produknya makin banyak, maka segmen pasar yang mungkin selama ini dikuasai oleh kosmetik dari luar negeri pun bisa dipenuhi kebutuhannya oleh produm dalam negeri. Perusahaan besar seperti Martha Tilaar juga diuntungkan dengan adanya kompetisi semacam ini. Pasalnya semakin banyak produk maka pasar akan makin dinamis. Semakin banyak pesaing, perusahaan juga makin terdorong untuk tidak bermain aman dan terus melakukan inovasi.
 "Industri besar memang sebaiknya membantu industri kecil untuk tumbuh, bukannya mendominasi pasar. Istilahnya we create our own enemy. Tujuannya agar terus inovasi menunjukkan siapa yang terbaik karena tak menutup kemungkinan, industri kecil itu nantinya akan jadi partner ataupun klien kami," ujarnya.
Palupi menambahkan tak hanya di dalam negeri, produk kosmetik Indonesia harusnya bisa bersaing di luar negeri. Terutama pasar ASEAN yang masih terbuka lebar. Namun untuk dapat mengungguli produk luar negeri, produk tersebut haruslah menang di tingkat lokal. Pebisnis harus paham bagaimana ekspektasi pasar global terhadap produk Indonesia dan punya uniq selling point yang menarik. Kemampuan bersaing itu menurutnya dapat diasah saat bisa sukses memasarkan produk di negeri sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
Advertisement