Advertisement
Jogja Heboh Tingkatkan Okupansi 5%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Event tahunan yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Indonesia (Kadin) DIY bersama Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Jogja Heboh, disebut berhasil meningkatkan okupansi hotel hingga 5%. Event yang mengusung tagline More Than Just a Great Sale ini diselenggarakan pada 1-28 Februari mendatang.
Ketua PHRI DIY, Istidjab Danunegoro mengakui Jogja Heboh memang ditujukan untuk meramaikan sektor pariwisata yang mengalami low season pada Februari ini. Hingga pekan kedua penyelenggaraan Jogja Heboh, menurut Istidjab sudah mulai terlihat efeknya pada dunia pariwisata khususnya di bidang perhotelan. Hal itu terlihat dengan meningkatnya okupansi hotel hingga 5%. "Seperti yang kita tahu Februari masa low season karena semua sudah liburan di akhir tahun, Januari landai menuju Februari," ujarnya kepada Harian Jogja, Minggu (24/2).
Advertisement
Guna meningkatkan okupansi tersebut, Istidjab menyebut hotel-hotel yang tergabung dengan PHRI bersinergi dengan Asita untuk membuat paket-paket khusus. Dengan begitu, pihaknya berharap banyak masyarakat yang tertarik dan mempertimbangkan untuk berlibur ataupun menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya rombongan di Jogja.
Khusus untuk masa low season ini, Istidjab menyatakan segmen yang dibidik adalah para wisatawan lokal. Pasalnya Februari bukan menjadi masa liburan bagi para wisatawan mancanegara yang biasa berlibur saat musim panas (summer season) ataupun musim dingin (winter season) pada periode Juli hingga Desember. Sedangkan wisatawan lokal dipandang masih potensial untuk tertarik datang ke Jogja. "Kami harap Jogja Heboh bisa berkontribusi pada peningkatan okupansi hingga 20% di akhir periode," ujarnya.
Wakil Kadin DIY, Nirwan Syamsudin Syukur mengatakan ada dua hal yang jadi fokus panitia yakni atraksi dan transaksi. Berbagai atraksi akan diadakan seperti Pejazztrian, Sarkem Fest, 1.000 Angkringan, 1.000 Sarong, Kenduri Bakpia, pasar seni kriya, fun bike, colour run dan lain-lain. Beragam atraksi inilah yang diharapkan dapate meningkatkan transaksi bisnis selama Februari 2019. "Sejauh ini transaksi di sektor perdagangan sudah naik 12,5 persen. Ini bagus karena tujuan penyelenggaraan Jogja Heboh ini adalah dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat," tuturnya.
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiana mengakui berbicara tentang peningkatan transaksi bisnis tak bisa terlepas dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Selain itu event Jogja Heboh juga untuk memberikan ruang bagi masyarakat, termasuk para pebisnis ataupun seniman untuk memasarkan hasil karyanya. Salah satunya lewat penyelenggaraan Pameran Seni Kriya pada 22-24 Februari di JEC yang merupakan salah satu rangkaian acara Jogja Heboh. "Kami juga menyelengarakan Halal Food Festival karena memang saat ini ekonomi sudah beralih pada ekonomi gaya hidup, sehingga kita semua harus mempertimbangkan betul apa yang kini jadi kesenangan konsumen. Salah satunya terkait tren seni kriya dan makanan halal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Pendaftaran Ditutup, Ini 8 Nama yang Mendaftar Lewat Golkar di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement