Advertisement

JFF 2019 Angkat Kain Nusantara dengan Gaya Urban

Lajeng Padmaratri (ST15)
Sabtu, 09 Maret 2019 - 06:25 WIB
Budi Cahyana
JFF 2019 Angkat Kain Nusantara dengan Gaya Urban Desainer yang menghadirkan rancangan busananya pada sesi pertama Jogja Fashion Festival 2019 di Plaza Ambarrukmo, Jumat (8/3/2019). - Ist/Plaza Ambarrukmo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kekayaan Nusantara dalam beragam kain tradisional mampu bersanding dengan busana model baru. Hal tersebut terbukti dalam 616 busana yang dihadirkan dalam pergelaran bertajuk Jogja Fashion Festival 2019.

Ajang ini terselenggara dalam rangkaian Anniversary Ke-13 Plaza Ambarukmo. Di tahun ketujuh Jogja Fashion Festival ini, pergelaran busana berlangsung mulai Jumat (8/3/2019) hingga Minggu (10/3/2019) di Atrium Mall Plaza Ambarrukmo.

Advertisement

Plaza Ambarrukmo dua tahun terakhir ingin meningkatkan kecintaan pada kain tradisional sehingga Jogja Fashion Festival 2019 mengangkat kain songket Nusantara sebagai fokus spesial melalui beberapa koleksi ready to wear maupun glamour.

Parade busana ini melibatkan 71 desainer lokal dan nasional yang terbagi ke dalam dua sesi setiap harinya. Tak hanya itu, ada pula kolaborasi antara produk desainer dengan tenant bertaraf nasional yang menampilkan perpaduan busana yang chic dan fashionable.

Salah satu yang menampilkan koleksi busana pada sesi pembuka Jumat (8/3/2019) sore ialah Dewi deeJE dari brand deeJE Batik. Dalam konferensi pers yang melibatkan 11 desainer yang akan memamerkan busananya pada sesi pertama dengan tema Pattern & Fabric, Dewi mengatakan mengangkat tema Beautifull Nature untuk busana hijab ready to wear.

“Saya memilih pattern dari animal untuk busana saya. Mulai dari pattern leopard yang dibuat dengan shibori, lalu ditambah ambil pattern dari batik,” ujar Dewi. Melalui desainnya, dirinya meyakini kain Nusantara dapat dikreasikan dengan gaya yang lebih masa kini.

Selain batik, kain tradisional lain yang dibawakan yaitu lurik. Melalui brand Prasojo, Rani menampilkan beberapa rancangan desain luriknya pada kesempatan ini.

Perempuan ini sebelumnya pernah memamerkan rancangan luriknya itu pada gelaran London Fashion Week. “Kali ini saya ubah sedikit dengan pilihan warna yang cerah, karena orang Indonesia lebih suka yang cerah,” ujarnya.

Pada hari pertama, ada 24 desainer yang menampilkan busana dengan dua sesi berbeda. Setelah Pattern & Fabric, sesi pagelaran dilanjut dengan parade busana tema Ethnic Wear.

Selain kedua tema itu, pengunjung Plaza Ambarrukmo juga dapat menyaksikan parade busana di hari selanjutnya pada Sabtu (9/3/2019) hingga Minggu (10/3/2019) dengan tema busana Luxurious Line, Young & Feist, serta Mystique Man.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Soal Pembebasan Lahan untuk IKN dan PSN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement