Advertisement
Sawit Melimpah, Jokowi Sarankan Petani dengan Lahan Besar Tanam Durian
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018). - JIBI/Rachman
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Pada kesempatan itu, ia meminta pengurus HKTI yang memiliki lahan besar untuk menanam durian dan mengelolanya dengan manajemen yang baik.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi saat berdialog dengan sejumlah pengurus HKTI. Dalam salah satu dialognya, seorang pengurus HKTI dari Kabupaten Landak, Kalimantan Selatan berbicara tentang sawit. Jokowi kemudian menanggapi bahwa produksi sawit di Indonesia sudah banyak yaitu 46 juta ton.
Advertisement
Penjualan komoditas sawit dari Indonesia juga menghadapi tantangan berupa tarif di India dan tantangan isu lingkungan di Uni Eropa. "Apakah nggak ada komoditas lain? Yang masih memiliki pasar yang lebih baik. Sawit, maaf ya, sudah gede banget kita ini," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mengajak para pengurus HKTI untuk mulai melihat komoditas lain, salah satunya durian. Menurutnya, lahan besar yang dimiliki oleh petani dapat ditanami durian dalam jumlah besar dan dikelola dengan manajemen yang baik.
BACA JUGA
Jokowi kemudian mencontohkan permintaan durian dari Tiongkok. Menurutnya, permintaan durian oleh Tiongkok terhadap Malaysia sampai "kurang-kurang". "Durian bagus kita (Indonesia). Durian kuning ada, hitam ada, merah ada. Kita ada semua ini. Durian kok ya macem2. Kita ini punya macam-macam, tapi tidak terkelola dalam sebuah manajemen yang bagus," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Scam, Ribuan Warga DIY Jadi Korban Penipuan Online
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- BI Rate Tetap 4,75 Persen, Pengamat Nilai Tepat Jaga Rupiah
- ALVA dan Grab Uji Coba Motor Listrik di Jogja Berlanjut Nasional
- Kereta Api Jadi Tulang Punggung Transportasi Nataru
Advertisement
Advertisement





